HARIANTERBIT.CO – Keinginan untuk mengakhiri konflik PPP semakin besar yang selama ini terjadi, pendiri PPP mulai bersepakat dengan menggelar Munas Alim Ulama PPP yang akan dihadiri sekitar 1.000 ulama. Bahkan diwacanakan akan membuat terobosan baru dengan mengganti kedua kubu dengan sosok baru yang masih istiqomah.
“Pertemuan dengan para pendiri dan senior partai memutuskan untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP, yang insya Allah akan digelar sebelum Ramadan tiba atau setelah lebaran tergantung situasi dan kondisi. Sekarang telah terbentuk kepengurusan ketua pengarah (SC) dan ketua pelaksana (OC) yang kita namakan Panitia Majelis Penyelamat Partai,” kata Anggota Majelis Tinggi DPP PPP H Anwar Sanusi, saat konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Kamis (11/5).
Munas Alim Ulama PPP ini sesuai aspirasi anggota PPP yang ada serta arahan dari beberapa pendiri dan senior partai dari fusi empat partai antara lain KH Zarkasih Nur (NU), Dr H Bakhtiar Chamzah (Muslimin Indonesia), Buya H Yudo Paripurno SH (Perti), Sukardi Harun (Syarikat Islam) dan fusi partai-partai Islam atau gabungan dari fraksi yang dulunya dipimpin almarhum KH Masykur diwakili oleh H Yusuf Hamka.
“Tujuan dari Forum Munas Alim Ulama ini, untuk mencari solusi menyatukan kembali dua kubu yang selama ini berkonflik yakni, kubu Djan Fariz dan Romahurmuzy untuk menyelamatkan partai satu-satunya yang berasas Islam, dan memiliki enam visi ini agar di Pemilu 2019 dapat kembali bertarung,” ujar Anwar.
Sementara itu, Ketua DPP PPP kubu Djan Fariz, Habil Marati mengatakan, Munas Alim Ulama ini untuk menjawab aspirasi umat khususnya kader PPP di daerah yang kini sedang gelisah karena tergadaikan oleh personal-personal sehingga menghasilkan persoalan kontra produktif.
“Partai berusaha untuk menyelamatkan PPP dari keterpurukan dengan tujuan utama antara lain, meminta pertanggungjawaban saudara Djan Fariz dan Romahurmuzy khususnya dalam melaksanakan dukungan di Pilkada DKI Jakarta, meminta pertanggungjawaban kenapa hampir tiga tahun konflik tidak kunjung selesai,” ungkap Anwar. (*/dade/rel)
