HARIANTERBIT.CO – Seorang adik di Jakarta Timur (Jaktim) berinisial B (44) tega membunuh kakak kandungnya berinisial D (47). Motifnya diduga sakit hati karena uang setoran dari bisnis narkoba jenis sabu tidak sesuai dengan penjualan.
Pelaku yang sempat kabur ke Kuningan, Jawa Barat berhasil ditangkap Tim Resmob Polda Metro Jaya. Diduga tersangka sudah merencanakan untuk menghabisi nyawa kakaknya yang membuatnya harus menanggung pembataran kepada pemilik barang haram itu.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy mengatakan, tersangka B diduga sakit hati terhadap kakaknya yang dinilai tidak jujur dalam berbisnis. “Tersangkanya sudah ditangkap, dan kini diamankan di Polda Metro Jaya,” kata AKBP Ressa, Rabu (23/7/2025), dalam keterangannya yang didapat media ini.
Kasus adik bunuh kakak kandung ini berawal tersangka B mendapat kerjaan dari temannya bernama Nanang untuk berbisnis sabu. Sebagian barang haram itu kemudian diserahkan tersangka kepada kakaknya yang pengangguran untuk diedarkan.
Dalam perjalanan, setoran dari korban kepada tersangka tidak sesuai dengan hasil penjualan. Akibatnya kedua kakak beradik ini sering ribut karena tersangka menuduh kakaknya berbuat curang sehingga tersangka merasa sangat dirugikan.
Akibatnya hubungan kakak beradik ini jadi tidak harmonis, dan setiap kali bertemu keduanya selalu berujung pertengkaran. Tersangka benar-benar dibuat marah sama kakaknya yang dinilai tidak ada rasa terima kasih sudah dibantu.
Pada Jumat (18/7/2025), sekitar pukul 18.15 WIB, tersangka kembali menemui kakaknya. Sebelum berangkat, tersangka sudah menyiapkan sebilah pisau yang disembunyikan di balik bajunya.
Begitu bertemu tanpa banyak tanya, tersangka langsung menusuk kakaknya dengan pisau yang sudah disiapkan berulang kali hingga tewas seketika. Melihat kakaknya susah tidak bernafas, tersangka langsung pulang ke rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP.).
Tersangka lalu mengajak istri untuk kabur ke tempat saudaranya di Kuningan, Jawa Barat. Pelarian tersangka berakhir setelah Tim Resmob Polda Metro Jaya berhasil menangkapnya. (*/tomi)
