HARIANTERBIT.CO – Semangat rekonsiliasi Presiden Prabowo Subianto dalam memerintah sepertinya terlihat dari ajakannya kepada Mahfud MD untuk bersedia bergabung ke dalam Komite Reformasi Kepolisian yang akan dibentuk.
Ajakan kepada Mahfud ini diungkapkan Menteri Sekertaris Negara yang juga Juru Bicara Istana, Prasetyo Hadi, kepada wartawan Jumat siang. Menurutnya, Mahfud merupakan salah satu dari banyak tokoh yang diminta untuk terlibat dalam Komite itu.
“Sekarang sedang berproses, kita meminta kesediaan para tokoh untuk bergabung di komite tersebut,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Mahfud adalah mantan Menko Polhukam era Presien Joko Widodo, dan berada pada posisi berseberangan dengan Prabowo ketika Pilpres tahun lalu, di mana Mahfud berpasangan dengan Ganjar Pranowo dari PDI Perjuangan.
Semangat rekonsiliasi Prabowo Subianto disinggung analis politik militer, Selamat Ginting, melalui podcast Madilog- TV Keadilan, Kamis lalu (18/9)dengan menunjuk kasus pengangkatan Djamari Chaniago (mantan Sekertaris Dewan Perwira 98) menjadi Menko Polkam.
Terkait pembentukan Komite Reformasi Kepolisian sendiri, Prasetyo menjelasjakan, hal itu dilakukan Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan melakukan perbaikan dan evaluasi secara menyeluruh terhadap institusi Polri. Pembentukan Komite ini juga menandakan Presiden sangat peduli dengan institusi Kepolisian.
Prasetyo menyebut, kita semua sangat mencintai institusi Kepolisian. “Tapi tentunya ada beberapa hal yang mungkin perlu dilakukan perbaikan, evaluasi dan itu biasa untuk seluruh institusi,” ujarnya.
Saat ini, ujarnya, Presiden sedang menentukan sosok Ketua dan anggota Komite Reformasi Kepolisian, yang akan melibatkan berbagai pihak.
Wacana Reformasi Kepolisian diketahui mencuat usai pertemuan Prabowo dengan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang terdiri dari tokoh bangsa dan tokoh lintas agama. (lia)