HARIANTERBIT.CO – Mewujudkan visi misinya menjadi rumah sakit unggulan di bidang orthopedi, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati bakal menambah ruang operasi sebanyak 8 ruangan sehingga total menjadi 25 ruang operasi. Dengan penambahan fasilitas ruang operasi orthopedi, diharapkan antrean pasien orthopedi bisa dipangkas lebih cepat.
“Saat ini antrean untuk operasi bisa 1,5 tahun karena pasiennya memang datang dari mana-mana, dari seluruh wilayah Indonesia,” kata Direktur Utama RSUP Fatmawati dr Andi Saguni, Jumat (10//2023).
Proses pembangunan 8 ruang operasi orthopedi tersebut diharapkan selesai tahun 2023. Mengingat dari hari ke hari kasus-kasus tulang dan sendi yang ditangani RSUP Fatmawati terus bertambah jumlahnya.
Selain sebagai rumah sakit umum, RSUP Fatmawati sejak dahulu merupakan rumah sakit yang memiliki keunggulan layanan di bidang orthopedi. Di dukung dokter-dokter spesialis maupun subspesialis dibidang orthopedi dan teknologi pengobatan yang canggih, RSUP Fatmawati telah menjadi center orthopedi Jabodetabek bahkan nasional.
Andi menyebut dengan ahli yang mumpuni, teknologi yang canggih serta system pengobatan yang komprehensif, tidak ada lagi alasan bagi masyarakat Indonesia untuk berobat orthopedi ke luar negeri. Selain ongkos dan tarifnya yang mahal, berobat ke luar negeri tentu memiliki banyak risiko.
Andi menegaskan bahwa RSUP Fatmawati siap untuk menangani kasus-kasus orthopedi yang menjadi permasalahan di Indonesia. Kasus-kasus orthopedi yang sudah ditangani oleh tim dokter RSUP Fatmawati tidak sekadar fraktur (patah tulang) atau saraf kejepit tetapi juga kasus-kasus lain seperti bengkok tulang, penggantian sendi lutut, penggantian sendi bahu, tumor tulang, hingga tangan dan jari terpotong.
“Beberapa kasus ekstrem pernah ditangani dokter RSUP Fatmawati termasuk revisi tulang. Untuk penggantian sendi lutut saja dalam setahun rata-rata tim dokter kami menangani 150 tindakan operasi,” lanjutnya.
Ia berharap dengan kemampuan tim dokter RSUP Fatmawati dalam bidang orthopedi, bisa membendung arus masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. “Problem tulang dan sendi bisa ditangani di RSUP Fatmawati dengan mekanisme pembiayaan mulai dari BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan umum hingga bayar dari kantong sendiri,” jelasnya.
Saat ini teknologi minimal invasive menjadi salah satu unggulan dari RSUP Fatmawati. Penanganan keluhan sendi dan tulang dengan metode minimal invasive terus diperbaharui terutama dalam hal teknologi alat kesehatannya.
Ia juga berharap kerjasama dengan rumah sakit di Korea akan mempercepat RSUP Fatmawati menjadi rumah sakit unggulan bidang orthopedi untuk kawasan Asia.