ILUSTRASI

DRUPADI: PERJUANGAN DAN KEUTAMAAN HIDUPNYA

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Drupadi anak raja Drupada dari Pancala. Drupadi sangat cantik dan berbudi luhur. Wanita yang patuh, setia dan tahan uji atas berbagai kesulitan. Dalam berbagai kisah Drupadi dilahirkan dari api persembahan. Raja Drupada awalnya tidak menghendaki kelahiranya seakan mengungkapkan berbagai keinginan atas kemampuan menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dalam hidup dan kehidupan.

Drupada menginginkan menantu ksatria tangguh yang dapat mengalahkan ksatria Hastina Pura terutama Begawan Durna yang mempermalukannya. Dampak kisah panjang masa lalu Drupada dengan Durna.

Kisah perjuangan hidup Drupadi dimulai dari berbagai tantangan dan cobaan kehidupan dalam perjodohan hingga menemani para suaminya. Sayembara memanah untuk memperebutkan Drupadi dimenangkan oleh Arjuna. Yang pada saat itu bersama saudara Pandawa lainnya juga Ibunya Kunthi menyamar dan hidup sebagai brahmana di hutan.

Tatkala Drupadi dibawa kepada ibu Kunthi yang sedang melaksanakan pemujaan tanpa menoleh mengatakan : ” apa yang diperoleh Arjuna agar dibagi rata dengan adil bagi ke lima sudara Pandawa. Drupadi dengan berbagai kesulitannya akhirnya patuh menjadi istri ke lima Pandawa. Dalam kisah pewayangan di Indonesia Drupadi sebagai istri Yudistira kakak tertua Pandawa.

Drupadi atau Dewi Kresna dan dikenal pula dengan nama Pancali (Mahabharata). Drupadi mempunyai dua orang adik kandung bernama: Srikandi dan Drestadyumna. Dari perkawinan dengan Pandawa memperoleh lima orang putra, yaitu;
1.Partawindya dari Yudhistira.
2. Srutasoma dari Bima.
3. Srutakirti dari Arjuna
4. Srutanika dari Nakula
5. Srutawarman dari Sahadewa.

Drupadi sebagai pendamping Pandawa mengalami dampak atas ketamakan Duryudana dan para Kurawa. Mereka penuh sifat iri dengki dan kikir, tiada lagi rasa peka peduli dan bela rasa bagi para Pandawa ran keluarganya.

Drupadi dari awal perjodohanya maupun dalam mendampingi para Pandawa hidupnya sarat dengan penghinaan dan perlakuan tidak selayaknya permaisuri bahkan harga dirinyapun pernah direndahkan. Namun Drupadi tetap teguh hati hidup sebagai orang yang baik benar. Drupadi terus berusaha menguatkan para Pandawa dan menyelesaikan dari satu masalah ke masalah lainnya dengan tabah.

Dalam kisah Pandawa dadu, Drupadipun dipertaruhkan bahkan akan ditelanjangi Dursasana. Drupadi hanya menagis dan terus berdoa menyadari bahwa dalam hidup bagai permainan, ada kemenangan ada juga kekalahan. Faktanya Pandawa mengalami kekalahan karena Kurawa tidak selalu bermain sebagaimana semestinya, selalu saja ada kecurangan, kelicikan Sangkuni yg menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan.

Tatkala kain sarinya ditarik oleh Duryudana tiba tiba ada keajaiban yang tiada habisnya hingga Dursasana tersungkur kelelahan. Kekalahan Pandawa berampak pengusiran dan hukuman 12 tahun hidup dalam pengasingan dan 1 tahun hidup dalam penyamaran.

Kisah hidup Drupadi dalam penyamaranpun tetap teguh dalam keutamaanya. Ia dicobai patih Kincaka yang akan memperkosanya namun ia mampu bertahan dan Kincaka dapat dibunuh oleh Bima. Kisah hidup Drupadi sarat perjuangan namun dijalani dengan keteguhan hati.

Ia sadar bahwa keutamaan hidup adalah jalan mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan bukan sesuatu melainkan buah sesuatu. Apa yang terjadi dalam kisah Drupadi dapat dijadikan sebagai refleksi atas hidup dan kehidupan manusia, dari keluhuran budi dan keteguhan hatinya hingga mampu mengalahkan segala ancaman hambatan bahkan kematian akan hidup maupun kehidupan.

Angkara murka Duryudana, Dursasana dan para Kurawa lainya tak mampu mengalahkan keutamaan Drupadi. Drupadi dengan teguh mengucapkan sumpah dan kutukannya kepada para kurawa trutama Dursana tetap dengan kata kata santun walau hatinya penuh emosi kecewa marah dan malu yang menyatu. Kemunafikan seringkali manis di muka namun menikam di belakang.

Drupadi memahami bahwa keutamaan merupakan kewajiban dan pilihan hidup yang tidak dianggap sebagai beban. Tipudaya dan kepura puraan mungkin lebih menyenangkan menetramkan hati walau sebenarnya itu sebenarnya jilatan jilatan berbisa yang menjerumuskan hidup.

Drupadi walau mengeluarkan kata kata pedas yang dianggap pahit dan menyakitkan hati yang sebenarnya wujud perjuangan untuk menyelamatkan. Hidup dan kehidupan Drupadi dengan konsisten sesuai dengan komitmennya memberikan teladan melalui pikiran perkataan perbuatannya dan pengendalian amarah hawa napsunya agar tidak dikuasai atau dibelenggu hal hal yang duniawi.

Hidup memang bagai perjalanan dan peziarahan panjang untuk menemukan keabadian. Jalannya penuh dengan beraneka ragam pilihan dari yang jahat hingga yang baik, semua diberi kebebasan memilih. Mencari dan menemukan keutamaan hidup merupakan perjuangan dan proses panjang setelah memiliki kesadaran dan mampu mengalahkan diri sendiri.

Tatkala keutamaan diabaikan bahkan dianggap bukan sesuatu yang penting dan mendasar di situlah akhir kejayaan dan awal kehancuran. Harta kuasa menjadikan manusia lupa. Lupa kepada sesama, lupa kepada alam lingkungannya bahkan lupa kepada Tuhannya.

Paska perang Barata, Yudistira memimpin Hastina Pura dengan adil bijaksana dan memakmurkan rakyatnya. Atas wejangan Begawan Abiyasa memberi petunjuk, agar Pandawa meninggalkan kenikmatan duniawi beralih mencari kemuliaan akhirat.

Drupadipun mempersiapkan diri dan siap mengikuti para Pandawa dan dirinya siap bila sewaktu-waktu dipanggil menghadap Tuhan Maha Kuasa. Tahta kerajaan telah diangkat Parikesit sebagai raja Hstinapura. Akhir riwayatnya diceritakan, Dewi Drupadi moksa bersama-sama dengan kelima satria Pandawa. Jumat menjelang tengah malam 170921

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *