HARIANTERBIT.CO – Melihat tingkat kerusakan, jumlah korban, serta kerugian yang ditimbulkan akıbat banjir bandang di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar meminta agar pemerintah segera menetapkan status musibah tersebut sebagai Bencana Nasional.
“Apalagi banyak daerah bencana di Sumatra seperti Aceh, Sumut dan Sumbar ini telah meluluhlantakan seluruh infrakstruktur seperti jalan dan jembatan, juga rumah penduduk serta gedung sekolah, tempat peribadatan.”
“Bahkan tidak sedikit korban yang belum ketemu bahkan belum tersentuh bantuan. Sisi lain, kemampuan pemerintah daerah juga sangat terbatas,” ujar Kiai Anwar yang dikutip media ini Senin (1/12/2025).
Dari pertimbangan inilah, Ketua Umum MUI sangat berharap agar pemerintah segera menaikkan status dan level bencana di Sumatra ini sebagai Bencana Nasional agar mendapatkan penanganan secara komprehensif.
Bahkan, ada beberapa daerah terdampak bencana yang belum bisa diakses relawan karena tingkat kerusakan jalur transportasi yang sangat parah sehingga terpaksa menggunakan jalur udara.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dalam jumpa pers di Tapanuli Utara, Minggu (30/11/2025), mengungkapkan Korban meninggal dunia di Sumut mencapai 172 orang (hilang 147 orang), Aceh 54 orang (hilang 55 orang) , dan Sumbar 90 orang (hilang 87 orang).
Suharyanto mengatakan, dua daerah di Sumatra Utara perlu mendapatkan perhatian serius. Dia menyebut, beberapa jembatan termasuk Jembatan Pandan dan jembatan pada ruas Sibolga-Manduamas, juga terputus. Sejumlah jalur kabupaten turut terputus dan belum dapat diperbaiki karena medan yang berat.
Sementara tujuh wilayah di Mandailing Natal (Madina) masih terisolir akibat jalur lintas provinsi masih tertutup. Desa di wilayah tersebut hanya bisa dijangkau alat berat atau transportasi udara.
KH Anwar menyadari bahwa untuk menetapkan status sebagai Bencana Nasional membutuhkan kajian sangat mendalam, tapi Ketum MUI itu percaya bahwa tim seperti BNPB akan dapat memberikan masukan yang cukup komprehensif kepada Presiden Prabowo. “Termasuk masukan dari pemerintah daerah…”kata pengasuh Pondok Pesantren Al Amin, Kediri itu.
Di antara informasi yang ada, hingga saat ini belum semua korban terdampak bencana tertangani dengan baik. Bahkan di Aceh hingga kini masih berlangsung banjir, khususnya di wilayah Aceh bagian Timur. Kondisi juga diperparah dengan lumpuhnya jalur komunikasi sehingga relawan maupun aparat mengalami kesulitan untuk melakukan indentifikasi yang sebenarnya terjadi di daerah bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Ketum MUI juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam membantu meringankan beban korban bencana di Sumatra. (lia)



