HARIANTERBIT.CO – Rencana pengesahan revisi UU TNI atau pengesahan RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia akan dilakukan DPR RI melalui rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan hari ini, Kamis (20/3/2025).
Agenda pengesahan ini dilakukan di tengah penolakan yang kuat dari masyarakat luas, di bawah kekhawatiran terhadap bayang-batang ancaman dwifungsi ABRI, sebuah konsep politik yang melahirkan trauma bangsa di era Orde Baru silam dan sudah puluhan tahun dikubur.
Salah satu penolakan yang mewujud hari ini adalah aksi yang digelar mahasiwa UI, yang sejak Rabu (19/3-2025) sudah menjadwalkan aksinya. Sementara hal serupa juga direncanakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia.
Saat berita ini dibuat, belum diperoleh kepastian gerakan serupa (unjuk rasa/demonstrasi) kalangan masyarakat lainnya, terutama dari mereka yang menyebut unsur masyarakat sipil.
Sebelumnya, penolakan terhadap RUU TNI ini sudah muncul dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan kampus atau para guru besar dan aktivis civil lainnya.
“Halo, UI dan Indonesia! DPR dan pemerintah telah sepakat untuk membawa pembahasan draf RUU TNI ke sidang paripurna. Tinggal selangkah lagi bagi “RUU pembunuh demokrasi” ini untuk memiliki daya laku,” demikian narasi yang bisa dilihat melalui Instagram@bemui.
“Demokrasi harus ditegakkan! Amanat reformasi harus dijalankan!” lanjut narasi ini, sambil menambahkan pengesahan RUU TNI ini harus digagalkan yang ditulis dalam huruf kapital.
BEM UI mengajak seluruh mahasiswa UI dengan mengenakan jaket kuning bersatu dalam Aksi #TolakRUUTNI yang akan dilaksanakan Kamis (20/3), mulai pukul 09.00 WIB di Lapangan FISIP UI dan Gedung DPR RI.
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia menyerukan aksi serentak #Tolak RUU TNI di seluruh penjuru negeri selama dua hari berturut-turut Kamis (20/3/2025) dan Jumat (21/3/2025) di bawah tema: Kembalikan TNI ke Barak.
Seruan aksi serentak ini didahului Konsolidasi Supremasi Sipil sehari sebelumnya (19/3) di Jakarta. Konsolidasi itu dengan menebar tagar #Indonesia Gelap Diselimuti Awan Loreng dan Legislator Serampangan. (lia)