HARIANTERBIT.CO – Sejumlah demo atau unjuk rasa hari ini, Senin (3/2/2025), sejak pagi menghiasi Jakarta.
Selain para dosen ASN (Aparatur Sipil Negara) yang menuntut hak-haknya berupa tunjangan kinerja (tukin) yang sudah bertahun-tahun tak dibayar pemerintah, demo juga digelar Aliansi Honorer R2 dan R3 Indonesia di Senayan, depan Gedung DPR/MPR.
Untuk demo di depan DPR/MPR, menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, tak kurang 1.394 personel gabungan dikerahkan guna mengawal aksi penyampaian pendapat dari Aliansi Honorer R2 dan R3 Indonesia itu.
Sementara untuk menghadapi aksi para dosen ASN di kawasan Monas/Patung Kuda atau dekat Istana Kepresidenan belum diperoleh jumlah personel yang dikerahkan.
Menurut laporan @TMC Polda Metro Jaya,arus lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat masih lancar terkendali. Setidaknya saat laporan disampaikan sekitar pukul 08.22 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun HARIANTERBIT.CO, demo kalangan Honorer R2 dan R3 ini terkait dengan rencana pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK paruh waktu yang masih menimbulkan polemik.
Mayoritas honorer baik jabatan guru, tenaga kesehatan hingga teknis menolak diangkat sebagai paruh waktu.
Tuntutan para honorer R2 a R3 ini, sebagaimana dapat disimak melalui satu spanduk yang digelar pendemo di Depan DPR Senin ini (3/2-25) menekankan penolakan itu.
“Belasan Tahun Mengabdi, Masa Menjadi Honorer Abadi.”
“P3K Penuh Waktu Harga Mati.”
“P3K Paruh Waktu…Gimana Nasib Kami ke Depannya?”
Garis besarnya, tenaga honorer yang sudah bertahun-tahun ini mengabdi untuk negara dan masyarakat, menuntut hak dan kepastian masa depan mereka.
Menurut informasi tersebut, sebanyak 20 ribu honorer akan memadati depan gedung DPR RI, Senayan.
Informasi lain menyebut, pengangkatan PPPK paruh waktu bagi tenaga honorer yang telah terdaftar di database BKN ini karena tidak lulus seleksi PPPK tahap 1 atau yang mendaftar di tahap 2.
Maka Badan Kepegawaian Negara (BKN) menetapkan mereka akan diangkat sebagai tenaga ASN paruh waktu.
Diimbau Persuasi
Sementara itu, Kapolres Metro Jakpus mengungkapkan, personel gabungan yang dikerahkan menangani aksi demo para honorer ini meliputi unsur Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait.
Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik sekitar Gedung DPR RI. Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mencegah massa aksi masuk ke dalam Gedung DPR RI.
Polisi juga menyiapkan skenario pengalihan arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI yang sifatnya situasional. “Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan,” ujar dia.
Susatyo mengingatkan seluruh personel yang terlibat pengamanan bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Sementara kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator, Kapolres Jakpus juga mengimbau untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas sekitaran Gedung DPR RI,” ucap Susatyo.(lia)