HARIANTERBIT.CO – Adik kandung Presiden Prabowo Subianto yang juga menjabat Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan program MBG alias Makan Bergizi Gratis ternyata sudah sejak era Anies Baswedan menjadi gubernur DKI Jakarta.
Menurut Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi itu,saat Anies menang pilkada dengan modal dukungan Gerindra, Hashim meminta Anies menjalankan program partai tersebut di Jakarta.
“Ada 800 ribu anak sekolah di Jakarta. Saya minta Bapak (Anies) dengan anggaran Rp80 triliun APBD itu sebagian untuk makanan bergizi gratis. Revolusi putih waktu itu namanya. Susu waktu itu,” kata Hashim pada ESG Sustainability Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, pada Jumat (31/1/2025).
Lalu, bagaimana reaksi masyarakat atau sebagian masyarakat menanggapi pernyataan Hasyim ini?
Begini reaksi yang mewakili sebagian masyarakat, paling tidak kalangan netizen melalui media X.com (Twitter) yang dapat diserap HARIANTERBIT.CO, Sabtu (1/2/2025) hingga sekitar pukul 11.30 WIB;
“Anies lagi kena,” tulis akun @siskAprilia17 sambil menyertakan emoji.
“Memang makan gratis dicetuskan oleh Pak Anies, tapi pelaksanaannya sangatlah berbeda,” ungkap akun @mnzilysr.
“Pak Anies melibatkan Ibu-ibu kantin untuk diberdayakan di sekolah. Lalu makan gratisnya hanya bersifat penambahan makan saja,” lanjut akun ini.
“Makanan pokoknya berasal dari makanan yang disubsidi melalui KJP,” ungkap akun ini lagi yang lebih jauh memposting skema Program Makan Gratis Pemprov DKI di era Anies Baswedan.
“Bukannya Pa Anies udah bilang pas di debat kemarin ya, tapi kan pada ga percaya,” komentar @OrangSawah23 (kata dan kalimat sudah diselaraskan-red).
“Dan berhasil dijaman Anies karena dengan persiapan yang matang dan transparant,” sambut akun @noval_ard21.
“Hahahaha program lu ga jalan dengan baik mau nyalahin Anies lagi aja,” kritik akun @FachriiiiiR yang menyertakan beberapa emoji tertawa.
“Anies aja lagi yang dibawa-bawa apapun itu program nya ya?” tulis akun @BulsTheRock.
Nada positip yang menyarankan agar pemerintahan Prabowo tidak malu-malu merangkul mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga muncul, seperti yang ditulis akun @SirGun78.
“Kenapa tdk belajar sama ahlinya langsung.Pak Anies pasti akan membantu,” tulis akun ini yang terasa memuji kerendahan hati mantan pesaing Prabowo pada Pilpres baru lalu itu.
Lain lagi pandangan akun @segelasalmond, yang menulis: “Pas udah banyak yang protes, bawa-bawa nama anies buat raih simpati, tipikal.”
Sementara akun lain terlihat berusaha bicara obyektif “Tinggal ditiru aja skemanya, pak. Cuma memang gak gampang kalo diterapin seluruh Indonesia. Di Jakarta lebih mudah terkendali krn resourcesnya lebih mudah,” begitu komentar akun @ikan_mainan.
Pandangan yang obyektif juga dikemukakan akun @UdaFius.
“Pake konsep ATM..Amati, Tiru n Modifikasi.. Dalam dunia bisnis, konsep ATM digunakan untuk mengembangkan ide atau model dengan mengamati, meniru, dan memodifikasi ide tersebut.”
“Konsep ini dapat membantu untuk menciptakan produk atau layanan yang unik dan unggul,” tulis akun ini kemudian.
Sementara, pandangan menyindir pemerintahan Presiden Prabowo juga muncul. “Mau belajar langsung ke yg punya programnya malu, akhirnya buat program sendiri dan acak-acakan,” tulis akun @stanza7777.
Sebelumnya, Hasyim Djojohadikusumo mengungkapkan semua itu dia untuk merespons masukan terkait penggunaan wadah yang ramah lingkungan dalam program MBG.
Hashim tak menjelaskan bagaimana kelanjutan program tersebut. Dia justru bercerita tentang program Gerindra lain yang pernah dititipkan ke Anies.
Program tersebut adalah pengurangan sampah plastik. Gerindra meminta Anies untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai demi menjaga lingkungan.
“Saya minta single use plastic dilarang di DKI. Kalau bisa waktu itu saya minta daur ulang, biodegradable,” ucapnya.
“Namun, ini dari otonomi daerah, banyak ini wewenang pemerintah daerah, bukan pemerintah pusat. Ini yang harus kita pertimbangkan ya,” ujarnya. (lia)