HARIANTERBIT.CO – Kasus viral siswa kelas 4 SD berinisial MI yang harus duduk di lantai karena belum membayar SPP, dan selesai dengan turun tangannya Presiden Prabowo Subianto, ternyata juga sempat melahirkan riak protes dari anak sang guru.
Bukannya datang dengan hati tenang dan pasrah, remaja putri yang katanya anak guru tersebut melabrak orang tua MI bernama Kamelia, meminta penjelasan resmi detail kejadiannya. Sebagaimana diperlihatkan sebuah foto di media sosial X.com (Twitter) yang dikutip HARIANTERBIT.CO, Minggu (12/1/2025), anak guru tersebut tidak terima ibunya diviralkan di media sosial.
Kejadian memilukan dialami siswa SD berinisial MI di Yayasan Abdi Sukma Medan. Karena orang tua MI tak mampu melunasi SPP dengan total Rp180 ribu, dia harus duduk di lantai selama empat hari berturut-turut agar bisa mengikuti pelajaran.
Kerena ibunya, Kamelia, tidak terima anaknya menerima dampak dari keterlambatan pembayaran SPP. Dia yang sehari-harinya adalah seorang aktivis/ relawan, protes dan kejadiannya menjadi viral di media sosial.
Diberitakan, suami Kamelia sendiri adala buruh kasar, sementara keterlambatan pembayaran SPP anaknya yang Rp180 ribu itu (3 bulan), salah satu penyebabnya karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) pada tahun 2024 belum cair.
Viralnya kejadian ini, menarik perhatian masyarakat luas dan sampai ke telinga Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden Prabowo Subianto. Selalu ada hikmah memang di balik peristiwa. Presiden Prabowo merespons kejadian viral siswa SD ini dan langsung memerintahan Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga Ketua Gerinda setempat Ihwan Ritonga untuk melunasi SPP MI hingga tamat sekolah.
Wakil Ketua DPRD Sumut Ikhwan Ritonga mendatangi Rumah MI dan bertemu dengan Kamelia yang berdomisili di Jalan Brigjen Katamso, Gang Jarak, Kota Medan, Kecamatan Medan Johor pada Jumat sore, 10 Januari 2025. Ia langsung melaksanakan perintah Presiden. “Dia ingin belajar dengan itikad baik, kalau hukuman seperti itu karena kondisi keuangan orang tua (karena biaya sekolah), tidak bisa dibenarkan,” kata Ikhwan.
Sebelumnya diberitakan MI (10) dipaksa duduk di lantai kelas saat pelajaran berlangsung selama beberapa hari karena belum mampu membayar SPP sekolah. Kasus ini mencuat dan viral hingga menggegerkan setelah ibu siswa tersebut, Kamelia tak terima dengan perlakukan tak manusiawi yang dialami anaknya.
Sang ibu Kamelia terpukul setelah mengetahui bahwa anaknya dipaksa duduk di lantai selama beberapa hari karena belum melunasi SPP. Ia mengaku sudah meminta dispensasi kepada pihak sekolah agar anaknya tetap bisa mengikuti ujian dan mendapatkan rapor. Akan tetapi karena kondisi kesehatan Kamelia kurang bagus maka dia tak mengetahuinya saat hendak mengambil rapor. “Saya sempat minta dispensasi agar anak saya bisa ikut ujian. Alhamdulillah dikasih ujian. Tapi saat pembagian rapor, saya sakit dan tidak bisa ke sekolah,” kata Kamelia.
Kejadian ini viral dan mau tidak mau guru sekolah yang memerintahkan siswa tersebut duduk di lantai menjadi ikut terbawa bawa, dan keadaan ini tidak bisa diterimanya. Diunggah sebuah akun di media sosil X.com (twitter) putri guru tersebut yang mengaku tidak bisa terima mendatangi Kamelia, minta penjelasan panjang lebar. Di foto yang diunggah melalui X.com itu yang dikutip Harian Terbit.co, Minggu (12/1-2025) terlihat beberapa pihak lain berusaha melerai.
Kasus ini dapat diselesaikan dengan dimediasi polisi setempat. Polsek Delitua memediasi antara orang tua siswa dengan guru ali kelas IV, berinitial H. “Kami sudah menggerakkan anggota Bhabinkamtibmas untuk mengecek langsung terkait video viral tersebut,” ujar Kapolsek Delitua, Kompol Dedy Dharma, Minggu (12/1/2025). (lia)