GEI: Menunju Indonesia Emas 2045 Harus Memiliki Kedaulatan dan Ketahanan Digital

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Keamanan digital suatu bangsa sangat penting karena melibatkan perlindungan terhadap infrastruktur dan data nasional yang vital bagi keberlangsungan ekonomi, keamanan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Beberapa faktor yang menjadi latar belakang penting dalam konteks keamanan digital bangsa adalah infrastruktur kritis, data pribadi, data kepentingan nasional, dan ancaman siber. Keamanan digital bangsa melibatkan dinamika kompleks dan menuntut pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan dalam era digital yang terus berkembang.

Untuk menyikapi kondisi tersebut, Garuda Emas Indonesia (GEI) menyelenggarakan Seminar Nasional Keamanan Digital dengan tema, “Membangun Kedaulatan dan Ketahanan Digital Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, yang diselenggarakan pada tanggal 23 hingga 24 Oktober 2024, bertempat di Rafflesia Grand Ballroom, Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Ketua Umum Garuda Emas Indonesia H.M. Irawan Samekto menerangkan, seminar nasional ini memiliki tujuan untuk bersama-sama mengatasi tantangan dalam mengamankan infrastruktur dan data nasional dari berbagai ancaman siber. “Seperti peningkatan kesadaran dan pendidikan, penyusunan kebijakan, pengembangan keterampilan, kemitraan pemerintah dan swasta, penguatan infrastruktur kritis, kepatuhan regulasi, respons terhadap insiden, penelitian dan inovasi, dan promosi keamanan digital,” kata Irawan, dalam rilis yang didapat HARIANTERBIT.CO, Minggu (27/10/2024).

Seminar nasional yang dibuka langsung oleh Ketua Dewan Pembina GEI yang juga mantan Kepala Badan Inteljen Strategis (Bais) Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B. Ponto, S.T., M.H., dan Ketua Umum H.M. Irawan Samekto dari Garuda Emas Indonesia. Acara juga dilanjutkan dengan pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satria Shandikala Maya Nusantara (SSMN) sebagai pertahanan rakyat semesta dalam era digital, dan dilanjutkan dengan persembahan musik dan tarian tradisional oleh Sanggar Puspo Budoyo.

Hadir sebagai narasumber utama Brigjen TNI Ferry Trisnaputra, S.E., M.A., M.S,P., direktur Sumber Daya Pertahanan pada Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, dilanjutkan dengan beberapa narasumber Lembaga Inovasi dan Pengembangan Kewirausahaan (LIPK), Hokky Situngkir direktur jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Digital. Tampak hadir juga, Hantriono direktur Teknologi dan Informasi Direktorat Jenderal Pajak, Brigjen TNI Dr. Rudy Mohamad Ramadhan, S.I.P., M.Si., kapoksahli Bais TNI, dan Anggoro Eko Cahyo direktur utama BPJS Ketenagakerjaan.

Kegiatan seminar nasional dilanjutkan pada hari kedua dengan narasumber Rohadi Triatmono direktur eksekutif Departemen Pengembangan dan Inovasi Digital Bank Indonesia, Oki Suryawahono ketua Tim Kerja Perencanaan Program dan Pelaporan Ditjen SDPPI Kementerian Komdigi, Suroso Isnandar direktur Manajemen Risiko PLN, H. Luluk Sumiarso M.Sc., dewan pembina MP Teknologi 5.0, Ardi Suteja ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), K.H. Ahmad Muwafiq, S.Ag., Ulama Nahdlatul Ulama (NU). Narasumber akhir diberikan oleh Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., penjabat gubernur Sulawesi Selatan dan dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri periode 2015-2023 yang sekaligus menutup kegiatan seminar nasional.

“Diharapkan dengan adanya seminar nasional keamanan digital ini, akan membangun fondasi yang kokoh untuk melindungi infrastruktur dan data nasional dari ancaman siber, serta untuk meningkatkan kesiapan dan respon terhadap tantangan keamanan digital yang terus meningkat,” ujar Irawan. (*/rel/dade)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *