HARIANTERBIT.CO – Universitas 17 Agustus 1945 (UTA ’45) Jakarta meluncurkan kerja sama pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Building Information Modelling (BIM) dengan Asosiasi AK3L dan PT Glodon Technical Indonesia, Selasa (24/9/2024). Kegiatan ini diharapkan mampu menjadikan mahasiswa lulusan UTA ’45 Jakarta kompeten, sehingga mudah diserap dunia kerja.
“Manfaat dari kerja sama ini untuk mensinergikan seluruh mahasiswa atau masyarakat sekelilingnya untuk dapat mengikuti pelatihan berkompetensi terhadap K3 dan juga BIM,” kata Rektor UTA ’45 Jakarta, Rajes Khana di sela acara, Kampus UTA ’45 Jakarta, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (24/9/2024), melalui rilis yang didapat HARIANTERBIT.CO.
“Bagaimana menggunakan teknologi yang sudah ada,” imbuhnya.
Menurut Rajes, upaya ini sudah semestinya dilakukan UTA ’45 Jakarta maupun perguruan tinggi lainnya. Sebab, perguruan tinggi memang harus memiliki link and match dengan dunia kerja. Agar nantinya, para mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi bisa dengan mudah diserap oleh dunia kerja. “Harapannya ini dapat berjalan, seluruh mahasiswa akan kami wajibkan untuk mengikuti programnya. Supaya mereka setelah lulus dengan berkompetensi. Jadi mau bekerja mau jadi profesional, konsultan itu lebih mudah bagi mereka,” tutur Rajes.
Wakil Rektor II Bidang Teknologi, Bisnis dan Keuangan UTA ’45 Jakarta Brian Matthew berharap pelatihan ini membuat lulusan kampusnya bisa memiliki kualifikasi di atas perguruan tinggi lain. Apalagi sertifikasi ini bukan cuma standar nasional, tapi juga internasional. “Sehingga mereka sudah memiliki keunggulan dalam bidangnya, bahwa mereka sudah tersertifikasi secara profesional. Sertifikasi mereka bukan hanya nasional, tapi juga secara internasional mereka tersertifikasi. Bahwa mereka memiliki kemampuan, bahwa mereka bisa bersaing di dunia industri,” ujarnya.
Adapun guna mendukung pendidikan pengembangan pelatihan Building Information Modelling (BIM) dan K3, kata Brian, UTA ’45 Jakarta bakal memberikan program aplikasi Autocad with Specialized Tools dan Revit senilai Rp600 miliar. “Program ini diberikan secara gratis kepada mahasiswa dan peserta launching kerja sama UTA ’45 Jakarta secara bertahap untuk memastikan bahwa mahasiswa UTA 45 terbiasa untuk bekerja menggunakan aplikasi yang biasa digunakan pada dunia profesional,” ungkap Brian.
Sementara, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Dedy Natrifahrizal Dedisky Nazaroeddin mengatakan, pembangunan infrastruktur juga menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa. Karenanya pelatihan ini, dinilai sangat bermanfaat bukan hanya bagi mahasiswa, tapi juga bangsa dan negara. “Sektor konstruksi melalui pembangunan infrastruktur turut menjadi bagian penting dalam tercapainya Visi Indonesia Emas 2045 dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur,” imbuh Dedy.
Guru Besar Teknik Sipil UTA ’45 Jakarta dan Pengurus LPJK Bidang V Kementerian PUPR menambahkan, pelatihan yang digelar UTA ’45 Jakarta merupakan terobosan yang seiring dengan upaya pemerintah. “Tugas pemerintah itu ada tiga, yaitu menjamin kompetensi tenaga kerja konstruksi, memastikan badan usaha profesional, memastikan sistem rantai pasok kita bebas,” tandasnya. (*/rel/dade)