HARIANTERBIT.CO – Sebagai respons terhadap kasus dugaan perdagangan mahasiswa Indonesia ke Jerman dengan modus Ferienjob yang telah mencuat, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Edi Irawan Gultom dengan tegas menyuarakan kebutuhan akan penyelidikan menyeluruh hingga ke akar-akarnya.
Jefri Gultom menegaskan, kasus ini bukan hanya merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM), tetapi juga mengungkapkan potensi serius terjadinya praktik serupa di beberapa negara lainnya.
“Kami mendesak agar pihak berwenang melakukan penyelidikan menyeluruh dan mengungkap kebenaran di balik kasus ini. Kita tidak boleh membiarkan pelaku kejahatan semacam ini lepas dari hukuman,” kata Jefri Gultom, dalam keterangan tertulisnya didapat HARIANTERBIT.CO, Selasa (26/3/2024).
Sementara itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah membentuk Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) untuk menginvestigasi kasus tersebut. Langkah ini dianggap sebagai respons positif, namun Jefri Gultom menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi mahasiswa untuk memastikan bahwa kasus ini tidak hanya ditangani secara hukum, tetapi juga mencegah terulangnya praktik serupa di masa depan.
Jefri Gultom juga menyampaikan keprihatinan atas potensi terjadinya praktik serupa di negara-negara lain. “Kita harus memahami bahwa kasus ini mungkin hanya puncak gunung es. Kami meminta kerja sama internasional untuk mengidentifikasi dan menghentikan jaringan perdagangan manusia lintas negara,” tambahnya.
“Kita juga mengapresiasi langkah cepat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Bareskrim dalam membongkar kejahatan ini. GMKI, bersama dengan organisasi-organisasi mahasiswa lainnya, siap untuk memberikan dukungan penuh kepada Kapolri dan pihak berwenang dalam mengungkap kasus ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan untuk korban yang terlibat,” tutup alumni Universitas Indonesia tersebut. (*/rel/dade)