HARIANTERBIT.CO – Selasa (30/1/2024), ramai beredar di media sosial dan grup-grup WhatsApp poster seruan aksi geruduk Istana Negara yang dengan menyertakan sejumlah logo organisasi, seperti HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI, KAMMI, IMM, Hikmahbudhi, KMHDI, BEM UI, BEM UGM, dan BEM ITB.
Tujuan dari aksi tersebut adalah mendesak agar MPR RI menggelar Sidang Istimewa untuk menurunkan Jokowi seperti yang tertera di poster tersebut.
Menyikapi beredarnya poster tersebut, Ketua Umum PP KMHDI I Wayan Darmawan menyatakan bahwa poster tersebut adalah bohong. Ia menegaskan bahwa KMHDI tidak tahu menahu terkait rencana aksi yang akan dilaksanakan pada Kamis (1/2/2024).
“Itu tidak benar. KMHDI tidak tahu menahu soal poster tersebut, dan bisa saya pastikan kalau itu adalah berita bohong,” kata Darmawan, dalam keterangan tertulis yang diterima HARIANTERBIT.CO, Selasa (30/1/2024).
Darmawan menduga, ada oknum yang sengaja untuk membuat gaduh situasi dengan menyeret kelompok Cipayung Plus dan beberapa BEM, sehingga tersebarlah poster aksi tersebut.
“Kami menduga ada oknum yang memang sengaja untuk ‘tes ombak’, ingin tahu respons dari masyarakat terkait fenomena bangsa terkini. Akhirnya punya ide untuk menyebarkan poster rencana aksi dan tentu merugikan organisasi-organisasi yang tercantum di dalam poster,” terang Darmawan.
Menghadapi situasi politik yang 15 hari lagi masyarakat Indonesia akan menyambut pemilu, Darmawan mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kekondusifan bangsa dan menghindari polarisasi yang terbentuk dari persaingan politik.
“Jelang pemilu yang akan dilaksanakan 15 hari lagi, saya mengimbau kepada seluruh pihak untuk terus menjaga kekondusifan, jangan sampai kita mau terseret ke tengah polarisasi yang diciptakan oleh persaingan politik hari ini. Indonesia harus tetap menjaga keutuhannya sebagai bangsa dan negara, jangan sampai terpecah hanya karena pemilu yang dilaksanakan lima tahun sekali,” imbau Darmawan. (*/rel/dade)