Kemarau Panjang TMA Waduk Jatiluhur Purwakarta Menyusut

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Kemarau panjang mengakibatkan Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Jatiluhur Purwakarta, Jawa Barat, menyusut. TMA saat ini sudah turun hingga 10 meter dari batas normal.

Untuk mencegah situasi kritis yang berdampak pada ancaman operasional waduk dan irigasi pertanian, pengelola waduk mulai menyiapkan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan.

Data Hidrologi dari pihak pengelola waduk menunjukan terus terjadinya penurunan tinggi muka air secara signifikan. Saat ini tinggi muka air berada di level 96,9 MDPL, atau turun sekitar 10 meter dari batas elevasi normal maksimal 107 MDPL.

Kendati terjadi penyusutan, pihak pengelola waduk Jatiluhur memastikan, saat ini operasional waduk masih relatif normal. Fungsi utama berupa suplai air irigasi persawahan ke wilayah Subang, Karawang, Bekasi bahkan sebagian Indramayu, masih berjalan. Begitu pula untuk penyediaan air baku industri dan air minum untuk Pam Jaya.”Untuk pasokan air baik kepentingan irigasi petani maupun kepentingan industri dan PDAM jaya sejauh ini juga masih aman,” Kata Direktur operasi dan Pemeliharaan PJT II, Anton Mardiyono, Selasa, 5 September 2023.

Namun, pengelola waduk mengkhawatirkan jika hujan lama tidak turun hingga pada November mendatang, hal ini bisa mengancam operasional bendungan karena akan membuat situasi waduk menjadi kritis.”Sejauh ini ketersediaan air di Waduk Jatiluhur masih surplus, namun jika sampai November dan Desember tidak turun hujan, kita sudah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca,” ungkap Anton Mardiyono.

Sementara untuk menyiapkan teknologi modifikasi cuaca berupa hujan buatan,dibutuhkan anggaran yang cukup besar yaitu sebesar Rp13,4 miliar. Untuk menghindari sengketa petani akibat rebutan air irigasi, pengelola meminta para petani yang masuk area kerja PJT II di wilayah Pantura, untuk mentaati ketentuan mode gilir giring air saat musim kemarau sekarang ini.

“Kepada para petani kami minta kerja samanya untuk memperhatikan dan mentaati ketentuan mode gilir giring air saat musim kemarau ini agar semua bisa tercukupi,” pungkasnya.(fuljo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *