Denny JA Terbitkan Buku Kedua Lukisan Artificial Intelligence

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang pesat di abad ke-21 ini. Hampir semua yang bersentuhan dengan manusia kini tak luput dari peran AI.

Namun, kemudian timbul sebuah pertanyaan, apa yang terjadi jika di satu masa AI sudah melewati kecerdasan kolektif manusia? AI bukan saja sudah mandiri, namun mampu menyempurnakan sistemnya sendiri dan terlepas dari intervensi manusia untuk memperbanyak unitnya.

Lalu, mereka berkonspirasi memberikan informasi yang sengaja disalahkan untuk memusnahkan atau melemahkan umat manusia. Misalnya, AI bersiasat memberikan pedoman soal lingkungan hidup yang canggih, namun sengaja dimanipulasi justru untuk menghancurkan manusia.

Pesan tersebut disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Denny Januar Ali. Dia menyebut, hal itu imajinasi bukan dari film sains ilmiah. Namun, pandangan tersebut yang kini berkembang di kalangan para ahli dan CEO banyak perusahaan AI.

Denny menyebutkan, mengutip Media Scientific American, 25 Mei 2023, sebuah survei hanya di kalangan ahli AI pada 2023 menemukan, sekitar 36 persen para ahli khawatir jika pada waktunya AI dapat mengakibatkan malapetaka setingkat nuklir.

Atas ketakutan tersebut, hampir 28 ribu orang telah menandatangani surat terbuka yang ditulis oleh Future of Life Institute. Dalam surat terbuka itu, terdapat nama-nama besar seperti Elon Musk, Steve Wozniak, hingga CEO dari beberapa perusahaan AI.

“Pesan surat terbuka itu sangat tegas. Mereka meminta jeda enam bulan atau moratorium agar jangan dulu mengembangkan teknologi lanjutan baru. Harus dibuatkan dulu kriteria dan filter security untuk menyeleksi program AI agar pengembangannya tidak justru membahayakan manusia,” ungkap Denny JA, dalam rilis yang diterima HARIANTERBIT.CO, Jumat (9/6/2023).

Denny mengatakan, pengembangan teknologi AI sudah berjalan terlalu cepat dan segera melahirkan apa yang disebut Kecerdasan Umum Buatan atau Artificial General Intelligence (AGI). Pada titik itulah, AI tumbuh melompat dan meningkatkan kemampuan dirinya sendiri tanpa perlu campur tangan manusia.

Menurutnya, contoh paling nyata adalah sebuah aplikasi bernama AlphaZero. Aplikasi ini dapat bermain catur lebih baik daripada manusia terbaik atau pemain catur AI lainnya. AlphaZero hanya perlu waktu sembilan jam sejak pertama kali dihidupkan untuk sampai pada kemampuan itu. Hanya sembilan jam! “Apa yang terjadi jika AI superhuman ini tak hanya hebat soal permainan catur? Tapi, AI itu juga hebat untuk mengatur ruang publik manusia dengan semua kemungkinan buruknya,” kata Denny JA.

Pendiri LSI Denny JA bahkan mengumpamakan AI seperti dalam kisah Malin Kundang asal Sumatera Barat. Dalam kisahnya, Malin Kundang sejak kecil dirawat dan disayang oleh ibu yang melahirkannya. Lalu, Malin Kundang berlayar ke negeri seberang hingga tumbuh dewasa dan perkasa. Namun, ketika kembali ke kampung halaman, Malin Kundang durhaka dan melukai ibunya.

“Akankah Artificial Intelligence mengalami kisah serupa? Setelah ia sampai ke tahap kecerdasan yang melampaui manusia, ia durhaka, melukai manusia yang dulu melahirkan dan merawatnya,” ujar Denny JA.

Dia berpendapat, topik tentang AI akan terus menjadi perdebatan sengit yang diwarnai dengan pro dan kontranya. Meski begitu, dia juga menggunakan AI untuk membuat 10 lukisan yang mengambil latar suasana Minang. Yakni, seorang ibu memakai jilbab sebagaimana layaknya umumnya ibu di Sumatera Barat yang begitu merawat dan mencintai anak kecilnya.

Tapi dalam lukisan, si anak kecil itu berbentuk robot Artificial Intelligence. Ya, sosok Malin Kundang diwakili oleh robot Artificial Intelligence. Ia begitu lucu dan menyenangkan ketika masih kecil dan belum berdaya. Namun, lukisan itu tak mengatakan ketika tumbuh dewasa, AI akan otomatis durhaka seperti Malin Kundang.

“Hanya saja, judul lukisan itu memberikan aksen: The New Malin Kundang? Sengaja diberi tanda tanya di ujung judul. Itu lebih untuk memprovokasi diskusi, bukan kesimpulan,” ujarnya.

Di samping lukisan Artificial Intelligence sebagai Malin Kundang, topik lain soal AI juga diekspresikan dalam kumpulan lukisan dalam sebuah buku. Ada Artificial Intelligence yang menjadi penceramah agama, bukan lagi ulama atau pendeta atau biksu yang memberikan pencerahan agama. Pada waktunya, robot dengan Artificial Intelligence bisa memberikan ceramah agama yang mungkin lebih canggih.

“Di samping topik Artificial Intelligence, lukisan saya banyak pula mengekspresikan suasana keheningan dan meditasi. Ini buku lukisan saya yang kedua, semua lukisannya menggunakan bantuan Artificial Intelligence,” kata dia.

Menurut Denny, saat ini, dirinya belum merasakan sisi mengancam dari Artificial Intelligence. Sebab, teknologi Artificial intelligence sungguh membantunya menjadi pelukis, cukup dengan memiliki gagasan dan selera lukisan elementer. Hasilnya, dalam waktu sebulan, dia dapat membuat 100 lukisan yang mustahil dikerjakan tanpa bantuan Artificial Intelligence.

Denny menambahkan, dalam pertemuan berbagai komunitas dan konferensi pers, lukisan Artificial Intelligence miliknya kerap memberi warna. Berbagai lukisan itu sebagian juga pernah dipamerkan dalam pertemuan komunitas.

Dia mengutip sebuah kalimat dari Stephen Hawking, ” Artificial intelligence is likely to be either the best or worst thing to happen to humanity”. Artificial Intelligence mungkin menjadi hal terbaik atau terburuk yang pernah datang dalam sejarah manusia..

Dia pun mengaku setuju dengan sebagian kutipan Stephen Hawking bahwa AI merupakan salah satu buah paling manis dalam sejarah penciptaan manusia.

Menurutnya, persepsi negatif dan ketakutan para ahli mungkin disebabkan oleh bias yang menilai terlalu berlebihan soal kemampuan Artificial Intelligence. “Itu karena mereka menilai terlalu rendah soal kemampuan manusia. Saya meyakini, manusia sampai kapanpun tetap menjadi tuan bagi ciptaannya sendiri,” pungkasnya.

Buku kedua Lukisan Articial Intelligence Denny JA bisa diakses di link berikut. https://m.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/2226124404242316/?mibextid=lURqYx. (*/rel/din)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *