Sesjen Kemenkes Kunta Wibawa memberikan sambutan pada media briefing, pameran foto dan diskusi panel terkait Covid-19 yang digelar USAID dan Kemenkes

Kemitraan USAID dan Indonesia Terbukti Mampu Menangani Pandemi Covid-19 dengan Baik

Posted on

HARIANTERBIT.CO – US Agency for International Development (USAID) dan Kementerian Kesehatan sepakat mengakhiri kemitraan dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Dalam kemitraan yang terjalin sejak 2020 tersebut Amerika Serikat melalui USAID telah menggelontorkan bantuan senilai 65 juta dolar AS untuk mendukung penanggulangan Covid-19 di Indonesia berupa bantuan teknis baik tingkat nasional maupun daerah.

Dalam seremoni penutupan kemitraan penanggulangan Covid-19 bertema “Bermitra untu Kemajuan Pasca Covid-19 dan Masa Depan: Memberikan Duungan yang Merata dan Luas” yang digelar di Perpustakaan Nasional RI pada Kamis (30/3/2023), Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa menyampaikan terimakasihnya atas dukungan USAID kepada pemerintah Indonesia selama menghadapi pandemi Covid-19.

“USAID telah memberikan support luar biasa kepada pemerintah Indonesia saat menghadapi pandemi Covid-19,” katanya.

Dari pandemi Covid-19, menurut Kunto ada dua hal yang bisa dijadikan pelajaran berharga. Pertama bahwa penting melakukan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan. Mengingat persoalan kesehatan bukan semata tugas dari pemerintah dalam hal ini Kemenkes tetapi juga masyarakat.

“Karena kolaborasi dengan mitra dan masyarakat saat ini kita sudah berhasil memberikan vaksinasi sebanyak 450 juta dosis. Ini luar biasa,” lanjut Kunta.

Pencapaian angka vaksinasi yang sangat tinggi tersebut tidak terlepas dari kolaborasi semua pihak mulai dari pengadaan vaksin, hingga distribusi dan pelaksanaan vaksinasi. Kegiatan vaksinasi bisa menjankau daerah pelosok dengan angka rata-rata 2,5 juta dosis per hari saat terjadi pandemi.

Kedua, bahwa pandemi Covid-19 juga telah menyadarkan kita semua bahwa layanan dan pembangunan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan sehingga perlu dilakukan reformasi kesehatan. Terdapat 6 pilar reformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Sementara itu, USAID Health Office Deputy Director, David Stanton mengatakan Amerika Serikat melalui USAID berkomitmen memberikan dukungan yang luas dan merata serta menjamin tidak satupun yang tertinggal daam merespon dan menanggulangi Covid-19 di Indonesia.

“USAID telah menggelontorkan dana 65 juta doar AS untuk mendukung pemerintah Indonesia menanggulangi Covid-19. Melalui bantuan tersebut, lebih dari 90 persen populasi Indonesia, sekitar 270 juta menerima informasi tentang vaksin Covid-19,” tegasnya.

Selain itu, sebagai negara donor terbesar untuk Covax, AS telah menyalurkan bantuan senilai 4 miliar dolar AS, membantu menyalurkan lebih dari 100 juta dosis vaksin termasuk 42 juta diantaranya berasal dari bantuan Amerika Serikat.

Dari total bantuan senilai 65 juta dolar AS, lebih dari 30 juta dolar AS telah digelontorkan USAID terkait Covid-19 sejak 2020 hingga 2021 yang berfokus pada 6 area yakni pertama koordinasi, perencanaan, pemantauan, bantuan operasional dan logistic. Kedua komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat. Ketiga pengawasan dan tim penanggulangan cepat, investigasi kasus dan titik masuk. Lalu keempat laboratorium nasional. Kelima manajemen kasus dan penceghan serta kndali infeksi. Dan yang keenam, memastikan keberlanjutan pelayanan kesehatan lainnya.

Sementara itu lebih dari 35 juta dolar AS bantuan USAID terkait Covid-19 yang digelontorkan sejak 201-2023 telah dialokasikan untuk mengurangi angka morbiditas dan kematian akibat Covid-19, mitigasi penularan, dan penguatan sistem kesehatan termasuk untuk mencegah, mendeteksi dan menanggulangi ancaman pandemi dengan mengadakan pelatihan secara virtual, webinar dan lokakarya secara hybrid guna meningkatkan kesadaran tentang bahaya dan pencegahan Covid-19. Selain itu juga meningkatkan kemampuan teknis dalam menangani berbagai manifestasi klinis akibat Covid-19, pengaruh jangka panjang dari Covid-19 dan memberikan dukungan prikososial untuk para pasien dan tenaga kesehatan.

Selama 3 tahun pandemi, bantuan AS telah menjangkau 270 juta masyarakat Indonesia melalui komunikasi media massa dan media sosial, mendonasikan 1.000 ventilator ke 446 RS di 13 propinsi, mendistribusikan 59.800 viral transport media ke 34 propinsi, mndonasikan lebih dari 40 juta dosis vaksin, mengelola lebih dari 3,3 juta dosis vaksin di 34 propinsi termasuk daerah terpencil, dan melatih serta memobilisasi 843 tenaga professional dan koomunitas untuk sosialisasi pencegahan infeksi, menangani misinformasi, memberikan akses terhadap vaksin Covid-19 hingga menyediakan manajemen kasus Covid-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *