Melalui Tagline ‘Song-osong Lombhung’, Syafiuddin Asmoro Ajak Pemuda Bangun Madura

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Anggota DPR RI Dapil Madura Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syafiuddin Asmoro menyebutkan, bahwa dulu Madura memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Hal itu disampaikannya dalam acara Seminar Madura Berdaulat dengan tema “Bersinergi Bangun Madura” yang diselenggarakan secara virtual oleh Madura Milenial Bersatu (MMB), Minggu (25/12/2022).

Syafiuddin Asmoro mengatakan, meski Madura saat ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada dua kabupaten yang masuk kategori miskin ekstrem yakni Bangkalan dan Sumenep. Menurutnya, memang ada lima daerah kategori miskin ekstrem di Jawa Timur, dan 40 persen ada di Madura. Tentunya dari data BPS ini, memang masyarakat Madura secara faktual sampai saat ini masih sangat terbelakang.

“Namun hal itu tidak boleh menjadi sesuatu yang menyurutkan semangat untuk maju, justru harus menjadi pelecut untuk kembali membangun Madura menjadi daerah yang memiliki banyak potensi tak terkecuali SDM unggul,” ujarnya.

Melihat sejarah, kata Syafiuddin, dulu kita memiliki pemuda-pemuda yang dapat berkolaborasi dengan pemuda-pemuda di tingkat nasional. “Pada tahun 1926, ada seorang pemuda dari Kabupaten Pamekasan yaitu M Tabrani. Beliau adalah salah satu pencetus bahasa Indonesia dan disetujui oleh semua pemuda yang ada Indonesia pada waktu itu,” terangnya.

Di mana, M Tabrani berhadapan dengan pemuda-pemuda se-Nusantara. Dia adalah butki sejarah bahwa dulu Madura memiliki SDM yang unggul. “Beliau adalah seorang ahli hukum dan tata bahasa di masanya. Dulu kita punya SDM yang mampu dan diakui oleh pemuda-pemuda se-Nusantara ini,” ucap Syafiuddin.

Terus yang kedua, lanjut Syafiuddin, di tahun 1958 pascakemerdekaan, Madura juga memiliki pemuda yang mampu menjadi pemimpin di daerah luar Madura. Dia adalah AR Muhammad Ruslan Cakraningrat. Dia yang meletakkan pondasi pembangunan di Nusa Tenggara Barat (NTB). “Kebetulan beliau adalah orang Bangkalan. Beliau sebagai Gubernur NTB pertama pada tahun 1958 sampai 1968. Dua puluh tahun memimpin daerahnya orang. Maka lagi-lagi kita punya SDM yang sangat luar biasa,” ungkapnya.

“Meskipun saat ini, tidak berbanding lurus dengan data yang kita miliki sekarang bahwa masyarakat kita sangat miskin, masyarakat kita sangat bodoh, tentunya ini adalah pelecut bagi kita bersama bahwa kita bias dan mampu membangun Madura ke depannya,” imbuh Syafiuddin, melalui rilis yang diterima HARIANTERBIT.CO, Minggu (25/12/2022).

Karena itu, Syafiuddin sebagai legislator asal Madura, ia membawa misi agar masyarakat Madura untuk saling bergotong royong membangun Madura dengan taglinenya “Song-osong Lombhung”. Ia pun berharap, semua potensi pemuda yang ada di Jakarta, Surabaya, Bandung dan di daerah lainnya yang kebetulan orang Madura untuk bangga menjadi orang Madura. “Mari, kita harus bangga menjadi orang Madura,” tegasnya.

“Dengan adanya acara ini, saya berharap Madura Milenial Bersatu dapat berkolaborasi dengan semuanya dengan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya untuk mewujudkan Madura yang berdaulat,” tandas Syafiuddin.

Di akhir penyampaiannya, politisi PKB ini juga menginginkan di Madura satu desa dapat melahirkan 20 sarjana (S1). Untuk merealisasikan harapannya itu, ia lakukan dengan cara road show kepada semua kepala desa yang ada di Madura. “Saya melakukan road show kepada semua kepala desa di Madura, dan mengajak agar Dana Desa (DD) dialkokasikan untuk masyarakat yang tidak mampu, minimal lima anak. Kalau lima anak, berarti seribu desa, maka kita akan melahirkan lima ribu sarjana. Dari itu, kita akan berkolaborasi,” tuturnya.

Tak hanya itu, untuk menjadikan Madura sebagai daerah yang maju, pihaknya juga mendorong Perpres 80 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Gerbang Kertasusila dan Lingkar Selatan, yang sebagian adalah percepatan pembangunan di Madura. Di mana pada waktu itu, kita bedah dengan Universitas Trunojoyo Madura. Ada anggaran yang sangat luar biasa yang akan direalisasikan ke Madura. Sekitar Rp54 triliun itu akan digelontorkan ke Madura, Rp44 triliun ada di Bangkalan, Rp10 triliun itu digelontorkan ke tiga kabupaten lainnya di Madura. “Dari itu saya berharap, Madura nantinya kita berdaya bersama, kita sudah siap dengan SDM yang sangat luar biasa,” jelasnya.

“Dengan semangat spiritual yang dimiliki masyarakat Madura ditopang dengan semangat intelektual, kita akan memiliki SDM yang sangat unggul di dunia,” pungkas Syafiuddin Asmoro. (*/rel/dade)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *