Irjen Pol Ferdy Sambo bersama Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidup. (ist)

DAMPAK KASUS BRIGADIR J, KORNAS-JOKOWI: SATGAS DIBENTUK DI SEMUA INSTANSI PEMERINTAH TUJUANNYA BAIK

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Adanya pihak-pihak yang hendak mengaburkan masalah dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J memancing reaksi Relawan Presiden Joko Widodo turut angkat bicara.

Pasalnya, Kornas-Jokowi melalui sekretaris jenderalnya, Akhrom Saleh mensinyalir, bahwa sampai saat ini banyak pihak yang sedang berupaya sengaja menghilangkan subtansi masalah. Misal, dengan beredarnya data-data detail kerajaan Irjen Pol Ferdy Sambo, data-data kerajaan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto serta Satgassus bentukan Kapolri sebelumnya yang seakan-akan menjadi sebuah masalah.

“Munculnya kerajaan Irjen Ferdy Sambo, Komjen Pol Agus Andrianto dan Satgasuss yang beredar di berbagai media sosial, menurut hemat kami ini adanya upaya pihak-pihak tertentu untuk mengaburkan subtansi masalah. Masalahnya ini kan pembunuhan keji. Jadi prinsipnya kami mengajak kepada semua rakyat Indonesia untuk tidak terpengaruh dengan beredarnya persoalan data-data itu, dan video Satgasuss yang cenderung tendensius beredar luas di masyarakat,” kata Akhrom Saleh, Kamis (25/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima HARIANTERBIT.CO.

Akhrom juga menegaskan, bahwa adanya pihak-pihak yang ingin mengaburkan masalah tersebut, terlihat seperti ingin menciptakan suasana menjadi gaduh. Akibatnya, lanjut Akhrom, berdampak kepada semua aspek kehidupan dalam bernegara. “Apalagi kita enggak sampai dua bulan lagi Indonesia sebagai tuan rumah G20 yang diselenggarakan di Bali,” tambahnya.

Selain itu, bahwa adanya pihak yang mempermasalahkan Satgasuss tersebut yang dibentuk mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak berdasar. Menurutnya, hal tersebut cenderung tendesius.

“Coba saja kita pelajari lebih dalam, dibentuknya satgas-satgas di instansi pemerintah mana pun, justru tujuannya baik. Misal, Satgas Covid-19 dibentuk agar cepat untuk mengatasi sebuah masalah yang perlu kecepatan dalam mengambil sebuah keputusan dan sebagainya. Jadi saya kira demikian dibentuknya satgasuss yang dibentuk oleh mantan Kapolri. Makanya tidak semua satgas yang dibentuk buruk. Saya kira tinggal bagaimana dalam mengelolanya,” ungkap Akhrom.

Terakhir Akhrom menyampaikan, turut prihatin atas meninggalnya Brigadir J yang sangat mengenaskan. Namun juga ia menyampaikan pesan kepada pengacara keluarga Brigadir J agar fokus berkomentar di hadapan publik, hal itu semata-mata agar semua aspek kehidupan tidak berdampak dengan komentar yang tidak perlu diutarakan demi menciptakan suasana yang kondusif dalam kehidupan bernegara.

“Sebaiknya ayolah kita semua fokus sama-sama kejar subtansi masalah pembunuhannya. Prinsipnya kami sangat mendukung pengacara almarhum Brigadir J dan pihak keluarga untuk mendapatkan keadilan. Tapi, harapan kami juga kepada pengacara almarhum untuk fokus dengan subtansi masalahnya. Dan, satu lagi kepada pengacara Bharada E jangan ‘offside’,” tutup Akhrom. (*/rel/dade)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *