Ilustrasi

DRUPADI: KARMA,BALAS DENDAM DAN PEPERANGAN DEMI PERUBAHAN DI MASA DEPAN

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Tatkala Drupadi menanyakan kepada Basudewa Krisna tentang masa depan Hastina pura. Drupadi bertanya bukankah perubahan ada di tangan anaknya terutama Pratiwinda? Kembali Drupadi bertanya:” mengapa bukan Abimanyu sendiri?”. Basudewa Krisna menjawab :” janganlah ingin mengetahui masa depan. Kesedihan di masa depan merusak kebahagiaan di masa sekarang. Kesedihan di masa depan tidak dapat menghapus kesedihan di masa sekarang”.

Kesedihan Drupadi dampak ucapan dan tuntutan ayahnya sendiri Raja Drupada dari Pancala. Ia menuntut di depan api yadnya atau api pemujaan. Drupadi yang dikisahkan lahir dari api yadnya dalam hidupnya banyak mengalami tantangan dan kesedihan. Lesedihan kesedihan Drupadi berdampak luas hingga perang Baratayudhapun dianggap akibat pembalasan dendamnya.

Kesedihan Drupadi dimulai saat sayembara memperebutkan dirinya. Ia menolak Raja Angga Karna dengan mengatakan sebagai anak kusir dan ia tidak rela menikah dengan anak kusir. Drupadi mengetahui bahwa Karna menjadi wakil dari Duryudana. Penolakan terhadap Karna dianggap melecehkan Putra Mahkota Hastinapura. Drupadi mencintai Arjuna namun ia harus menikahi ke lima Pandawa akibat permintaan ibu kunthi.

Drupadi dianggap telah melanggar hukum sosial tatkala bersama ke Hastinapura dan harus dihukum. Setelah mendapatkan sebagian tanah Hastinapura dan Pandawa berhasil menbangun Indraprasta, menghina Duryudana dengan mengatakan :” pangeran yang buta seperti ayahnya yang buta”.

Kemarahan kesedihan dan kekecewaan tatkala Arjuna kembali ke Indraprasta membawa Subadra dan Abimanyu. Dirinya dijadikan taruhan dadu hingga akan ditelanjangi Dursasana walaupun ia dibantu Basudewa Krisna, hingga bersumpah tidak akan menggelung rambutnya sampai mencuci dengan darah Dursasana.

Ia mengalami pembuangan dua belas tahun dan harus menyamar selama satu tahun di kerajaan Wirata. Akibat kecantikannya menyebabkan patih Kincaka akan mempersuntingnya dan berdampak kepada kematian Kincaka di tangan Bima. Ia juga mendapatkan kutukan Gandari ibu dari para Kurawa : ” akan mengalami nasib yang sama dengan Gandari kehilangan semua anaknya”.

Apa yang dikatakan Basudewa Krisna terbukti yang menggantikan Yudistira sebagai raja Hastinapura adalah Parikesit anak dari Abimanyu. Perang menyisakan kesedihan panjang. Baratayudha perang membasmi angkara murka dan membangun harapan baru atau tata kehidupan baru. Di dalamnya ada karma balas dendam dan duka lara.(CDL)Menjelang larut malam paska kongsen 230921

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *