Wanita pengirim takjil 'asmara' beracun yang menewaskan anak tukang ojol ditangkap polisi.

TAKJIL BERACUN UNGKAP ASMARA WANITA SALON DENGAN SEORANG POLISI

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Kasus takjil beracun yang menewaskan anak seorang tukang ojek onlien (ojol) di Bantul, Yogyakarta berhasil diungkap penyidik Polres Bantul. Motifnya terkait hubungan asmara seorang wanita pekerja salon dengan seorang anggota polisi.

Wanita cantik itu berinisial NAN (25), sengaja mengirim takjil yang sudah dicampur racun kepada Tommy seorang anggota polisi berpangkat aiptu. Keduanya pernah menjalin hubungan asmara, namun putus di tengah jalan karena sang pujaan hati telah beristri.

NAN sangat kecewa karena merasa dikhianati pria yang diharapkan jadi pendamping hidupnya. Masalah hubungan asmaranya dengan Tommy sempat dicurhatkan NAN sama Ma, seorang pemuda yang diam-diam juga jatuh hari dengan kecantikan karyawati salon itu.

Ma malah menyarankan NAN untuk memberi pelajaran kepada Tommy dengan cara dikasih racun biar, mencret dan muntah-muntah. Bukan untuk dibunuh.

Saran Ma akhirnya dijalankan NAN, dan dia memesan racun melalui online. Racun itu kemudian dicampur ke dalam bumbu sate dan dikirimkan ke rumah Tommy melalui jasa ojol nonaplikasi di Perumahan Villa Bukit Asri Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul.

Namun sate kiriman NAN ditolak keluarga Tommy dengan alasan mereka tidak kenal dengan pengirimnya. Sate kiriman NAN akhirnya diserahkan kepada si tukang ojol untuk dibawa pulang ke rumah. Sate bercampur racun itu akhirnya dimakan oleh anak tukang ojol, yakni Naba Faiz Prasetya (10) yang berakhir dengan kematian.

Polisi berhasil mengungkap racun yang menewaskan Naba jenis kalium sianida (KCN). Pelaku NAN diketahui membeli racun itu di e-commerce sejak bulan Maret.

“Barang (kalium sianida) dipesan melalui aplikasi jual beli online pada Maret lalu,” kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria, Senin (3/5/2021).

Racun kalium sianida dibeli tersangka NAN seharga Rp224 ribu dengan berat 250 gram. Polisi masih mendalami inspirasi NAN membeli dan mencampur sianida itu ke bumbu sate.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap NAN di rumah di Kelurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul pada Jumat (30/4/2021). NAN berasal dari Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang sudah lama tinggal di DI Yogyakarta

Selain menangkap NAN, polisi juga mengamankan berbagai barang bukti, di antaranya dua unit motor matik, sepasang sandal, uang tunai Rp30 ribu, kunci motor dan satu buah helm berwarna merah.

“Beberapa plastik kombinasi garis merah berisi enam tusuk sate dan saus kacang. Kalau uang Rp30 ribu itu dipakai untuk bayar ojolnya,” kata Burkan. (omi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *