HARIANTERBIT.CO – Pola pikir Fadli Zon, wakil rakyat dari Partai Gerindra ternyata tidak sejalan dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati yang tak lain adalah keponakan Prabowo Subiyanto terkait pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI). Apakah ini tanda-tanda partai bakal terbelah dua?
“Kalau uda begini sikapnya @fadlizon kayaknya bakal ada @Gerindra perjuangan. Pak @prabowo harus tegas soal ini karna FZ uda gak perduli dgn statement wakil ketua partainya @RahayuSaraswati. Pilihannya FZ dinonaktifkan, atau disuru diam, atau Gerindra akan direbut FZ,” tegas Ketua Cyber Indonesia Habib Husin Shihab, di akun Twitternya @HusinShihab, Minggu (3/1/2021).
Fadli Zon, yang selama ini bersuara “nyinyir” terhadap pemerintah secara tegas membantah pemberitaan yang menyebut bahwa Partai Gerindra mendukung pemerintahan Joko Widodo dalam membubarkan ormas Front Pembela Islam.
“Tidak ada keputusan @gerindra mendukung pembubaran organisasi tanpa proses pengadilan. Sebagai negara hukum tetap harus menjunjung tinggi konstitusi dan UU,” tulis Fadli Zon di akun twitternya, Sabtu (1/2/2021).
Sebaliknya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, Gerindra mendukung kebijakan pemerintah untuk bersikap tegas kepada kelompok intoleran di Tanah Air. Sebab, kata dia, kelompok intoleran itu dapat membahayakan masa depan Indonesia.
“Partai Gerindra mendukung kebijakan yang diambil Presiden Jokowi untuk menjaga persatuan Indonesia dengan bersikap tegas pada kelompok intoleran yang membahayakan masa depan NKRI,” katanya, Jumat (1/1/2021).
Menurut Saraswati, menjaga keutuhan itu bangsa bukan soal siapa yang berkuasa. Justru, kata dia, seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk bangkit dari permasalahan pada 2020.(tim)