HARIANTERBIT.CO – Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan diterjunkan guna membantu polisi memburu dan mengusut kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Keikutsertaan personel TNI dilakukan jika dibutuhkan dalam Operasi Tinombala di Sulawesi Tengah.
Masyarakat diminta tidak panik dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, karena TNI-Polri terus melakukan patroli untuk menjaga keamanan dan menyaman masyarakat setempat.
“Jika dibutuhkan akan dikomunikasikan dengan pasukan TNI untuk membantu Operasi Tinombala di Sulawesi Tengah,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Minggu (29/11/2020).
Masyarakat diharapkan tetap tenang, tidak perlu khawatir apalagi panik karena TNI-Polri terus berpatroli untuk menjaga keamanan warga dari aksi teror.
“TNI dan Polri akan ikut patroli bersama-sama dengan masyarakat, silakan melaksanakan kegiatan seperti biasa. TNI dan Polri akan membantu dan memberikan rasa aman bagi warga,” ujar Irjen Argo.
Menurut Argo Yuwono, saat ini Polri tengah melakukan tahap-tahap lanjutan untuk membuat kasus tersebut terang. Semua berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi sehubungan akan berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.
Dijelaskan Irjen Argo, penyidik Polri bersama Densus 88 sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus pembantaian satu keluarga diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Pelaku diperkirakan sekitar 10 orang yang diantaranya bersejata api laras panjang, pistol dan parang.
Dua korban dibunuh dengan dipenggal kepala dengan parang. Dua korban lainnya ditembak di luar rumah.
Warga sekitar lokasi berlarian ke dalam hutan untuk menyelamatkan diri karena takut jadi sasaran pembunhan kelompok yang dikenal sadis itu. Selain membunuh empat orang, para pelaku pada Jumat (27/11/2020) juga membakar beberapa rumah warga.
Satu keluarga yang menjadi korban pembunuhan di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah ditemukan dalam kondisi cukup mengenaskan. Keempat korban yang dibunuh adalah Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga dibunh di depan istrinya, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi. (omi)