HARIANTERBIT.CO – Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyiapkan anggaran Rp34,23 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19. Dana itu terdiri dari Rp5 triliun tahun ini dan Rp29,23 triliun tahun depan.
Anggaran sebesar ini berasal dari skema burden sharing antara pemerintah dengan Bank Indonesia (BI) mengenai belanja ‘public goods’ sektor kesehatan.
“Sudah dilakukan pencadangan dana untuk pengadaan vaksin baik untuk tahun ini dan tahun depan,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (12/10/2020).
Program vaksinasi, menurut Sri Mulyani, tahun depan sudah di earmark dana dari Gubernur BI nol persen. “Jadi seluruh pengelolaan dana ini bidang kesehatan” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga melakukan alokasi ulang dalam rangka mempercepat penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN). Khususnya pada bidang kesehatan yang di dalamnya terdapat program pengadaan vaksin.
Dijelaskan Sri Mulyani, komposisi dari PEN yang mengalami perubahan karena dilakukan evaluasi. Karenanya jika ada program yang tidak mengalami kemajuan atau tantangannya besar, akan dicoba alokasikan ke bidang yang lain.
Untuk diketahui, dana untuk bidang kesehatan yang sebelumnya Rp87,55 triliun kini naik jadi Rp97,26 triliun. Dana ini meliputi belanja penanganan Covid-19 Rp45,32 triliun, insentif nakes Rp6,63 triliun, santunan kematian Rp0,06 triliun, dan bantuan iuran JKN Rp4,11 triliun.
Selain itu, dana gugus tugas Rp3,5 triliun, insentif perpajakan Rp3,49 triliun, cadangan penanganan kesehatan dan vaksin Rp5 triliun, cadangan program vaksinasi dan perlindungan sosial 2021 Rp29,23 triliun. (omi)
