HARIANTERBIT.CO– Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian saat mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (7/5) meminta persoalan teknis yang terjadi pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) lalu tidak boleh terulang.
Selain mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Hetifah yang juga wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur tersebut juga mengunjungi SMP VIII Balikpapan.
Menurut Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar, organisasi sayap partai berlambang Pohon Beringin tersebut mengatakan, saat ini sistem ujian kita telah menggunakan sistem komputerisasi.
Karena itu, jika ada masalah harus dicari solusinya. “Kalau kita sudah menerapkan teknologi walau ada masalah dengan server, jangan kemudian balik lagi pakai kertas. Harusnya dievaluasi,” kata Hetifah.
Dijelaskan wakil rakyat yang membidangi pendidikan nasional, budaya dan olahraga ini, beberapa sekolah di Balikpapan memang terjadi masalah teknis. Karena itu, Hetifah berpesan jika terjadi gangguan server jangan sampai saling menyalahkan.
Ketika berkunjung ke Kantor Dikbud Kota Balikpapan, Hetifah disambut langsung Kadis Dikbud Kota Balipapan, Muhaimin. Pada kesempatan tersebut, Hetifah diajak Muhaimin meninjau proses koreksi yang dikerjakan Tim Koreksi Lembar Ujian USBN tingkat SD/MI.
“Bu, disini ruang guru-guru mengoreksi lembar jawaban USBN SD/MI yang dilaksanakan pada 3 Mei kemarin. Saya sebagai Kadis berupaya agar pelaksanaan ujian tidak terkendala listrik. Saya kerja sama dengan PLN ketika mau ujian,” jelas Muhaimin.
Di SMP Negeri VIII Balikpapan, Kepala Sekolah, Suprapto mengakui bahwa UNBK di sekolahnya terjadi masalah di hari pertama. “Ada masalah jaringan internet pada hari pertama. Saya instruksikan kepada pengawas di kelas untuk menjelaskan masalah ini. Dan, meminta tenang. Ini kan masalahnya sama seperti daerah lain.”
Kedatangan Hetifah di sekolah itu dimanfaatkan siswa untuk sekedar berfoto dan berbagi berita. Yudhistira misalnya, siswa kelas sembilan bercerita jika lapangan di sekolahnya perlu perbaikan. Dia ingin agar fasilitas di sekolahnya terus selalu dijaga. “Saya pengen lapangannya diperbaiki,” kata Yudhistira. (ART)