HARIANTERBIT.CO– Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan menganggap puisi Sukmawati Soekarnoputri yang disampaikannya dalam acara Indonesia Fashion Week 2018 di Jakarta Convention Centre (Balai Sidang) Senayan, Jakarta, akhir pekan lalu sangat berpotensi membangkitkan konflik sosial.
Soalnya, kata polisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, kata-kata dalam puisi tersebut sangat menyakitkan umat Muslim yang menjadi mayoritas masyarakat Indonesia. Kemungkinan potensi konfliknya akan bisa terjadi lagi,” kata Taufik di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/3).
Menurut wakil rakyat Dapil Provinsi Jawa Tengah tersebut, sejauh ini situasi keberagaman di Indonesia relatif kondusif. Karena itu, dia berharap, kontroversi ucapan Sukmawati tersebut tak membuat terjadi lagi perpecahan di kalangan masyarakat.
Namun, kalau kontroversi tersebut dihembuskan terus-menerus, malah bukan mustahil muncul kegaduhan lagi, sehingga mengganggu stabilitas politik yang berujung dengan terganggunya pula keamanan nasional.
Meski puisi terkait dengan kesenian, kata Taufik, dia meminta kandungannya tidak membuat panas masyarakat Indonesia, termasuk tidak menyentuh soal syariat Islam.
“Apakah itu menyangkut masalah puisi atas nama kesenian, atau pun atas nama budaya, yang penting harus menjaga stabilitas kebhinnekaan. Jangan sampai situasinya panas lagi,” kata fungsionaris partai berlambang Matahari Terbit tersebut.
Puisi Sukmawati Soekarnoputri dibacakan saat pagelaran Indonesia Fashion Week dalam momen 29 tahun Anne Avantie Berkarya. Ia diberi kesempatan untuk maju ke panggung dan membacakan puisinya yang berjudul Ibu Indonesia.
Puisi tersebut malah sudah viral di media sosial (medsos). Berikut isi lengkap puisi Sukmawati Soekarnoputri itu:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu, sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia, saat pengelihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azanmu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Ilahi
Napas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat-ayat alam surgawi
Pandanglah ibu Indonesia, saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolakan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.