HNW: DPR RI HARUS BERTERIMA KASIH KEPADA MUHAMMAD NATSIR

Posted on

HARIANTERBIT.CO– Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengatakan, DPR sebagai lembaga wakil rakyat lupa akan perjuangan dan jasa Muhammad Nasir. Karena perjuangan tokoh nasional 3 April 1950 yang dikenal dengan Mosi Integaral Natsir itulah cikal bakal DPR RI sekarang.

Harusnya, kata Hidayat, DPR RI memperingatinya. Namun, hanya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang setiap tahun mengadakan peringatan melalui diskusi.

Hal itu dikatakan Hidayat ketika berbicara sebagai pembicara kunci pada diskusi bertema ‘Memperkokoh NKRI Mengembalikan Kedaulatan Bangsa’ yang digelar di Ruang Rapat Fraksi PKS Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/4).

Dikatakan Hidayat, sungguhpun tahun lalu dirinya sudah menyindir perlu diperingati perjuangan Natsir ini di agenda resmi DPR. Namun, sampai saat ini DPR tidak melakukannya.

Harus kita akui, kata politisi senior PKS ini, berkat perjuangan Muhammad Nasir lah sehingga Indonesia kembali kepada Negara Kesatuan Repbublik Indonsia (NKRI) dari Republik Indonesia Serikat (RIS) dari rekayasa Belanda ingin memecah belah Indonesia.

Jika tidak ada Natsir yang memperjuangkan Indonesia perlu jadi NKRI lewat mosinya di DPR, Indonesia tidak mempunyai Merauke (Irian Jaya-red) yang kini jadi nama Papua. “Dengan begitu, lagu tidak ada lagu dari Sabang sampai Merauke. Yang ada malah dari Sabang sampai Maluku saja.”

Mestinya peristiwa yang menentukan arah Indonesia ke NKRI ini diperingati oleh DPR setiap tahun tetapi sampai saat ini tidak juga diperingati oleh DPR RI.

Dalam materi diskusi Hidayat mengingatkan kembali bahwa ancaman untuk Indonesia terus ada seperti separatis, juga pihak tertentu ingin memecah belah persatuan negara Indonesia.

“Semua bisa bertahan jika kita ingat kata Bung Karno, jasmerah atau jangan melupakan sejarah. Sekarang saya tambah jashijau atau jangan lupa sejarah mujahid Islam dan para ulama,” ujar Hidayat.

Lebih jauh dikatakan, peristiwa yang terjadi 68 tahun silam itu sangat layak diperingati secara besar-besar di tingkat nasional. “Mosi Integral Natsir bukan peristiwa biasa, melainkan merupakan peristiwa penting karena telah menyelamatkan bangsa Indonesia yang diacak-acak dan dicabik-cabik oleh Belanda pasca kemerdekaan.”

Jika tidak ada Mosi Integral Natsir, Hidayat memastikan bahwa sudah tidak ada NKRI. “Aneh kalau peristiwa itu dianggap tidak penting. Tanpa Mosi Integral Natsir, bangsa ini sudah tercabik-cabik, Indonesia terdiri 16 negara serikat dan Belanda tetap menguasai bangsa ini,” tegas Hidayat.

Karena itu menurut dia, peristiwa Mosi Integral Natsir tersebut perlu diperingati secara nasional. “Menimal dapat dilakukan dengan Sidang Paripurna DPR. Tahun lalu saya juga pernah menyampaikan, ternyata DPR belum sadar atas peristiwa penting 68 tahun lalu itu,” sesal Hidayat.

Sementara itu Sekretaris Fraksi PKS Sukamta mengatakan, selama ini perjuangan M. Natsir dengan Mosi Integralnya dalam mengembalikan Indonesia ke bentuk NKRI kurang terekspos dalam sejarah. Pada hal momen kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI sebagai proklamasi kedua setelah proklamasi Kemenekaan 1945.

“Mosi integral momentum bersejarah yang lahir dari gagasan brilian seorang M Natsir. Ini sekaligus menandakan tokoh-tokoh Islam begitu jelas dan kuat kontribusinya dan pembelaannya terhadap NKRI. Ini juga bukti bahwa umat Islam tulang punggung NKRI,” ujar Sukamta.

“Peringatan momen bersejarah ini penting sebagai pelajaran bagi generasi muda bangsa yang hidup saat ini agar tidak lupa denga peran strategis tokoh dan umat Islam,” ulas Sukamta.

Lebih lanjut dikatakan, Mosi Integral Natsir mengandung pelajaran penting bagi bangsa Indonesia bahwa upaya mempertahankan negara kesatuan dan kedaulatan bangsa tidaklah mudah.

“Penjajah sengaja membagi negara dalam negara-negara bagian agar mudah dipecah belah. Inilah yang ditentang Natsir dalam mosinya. Melalui peringatan Mosi Integral ini semestinya kita bersikap kritis dan waspada terhadap setiap upaa yang merongrong kewibawaan NKRI dan melemahkan kedaulatan bangsa.”

Sementara itu, Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini dalam pesan tertulisnya mengatakan, pihaknya setiap tahun menyelenggarakan peringatan Mosi Integral Natsir yang sangat penting dalam sejarah NKRI karena melalui Mosi ini Indonesia kembali menjadi negara kesatuan dan kokoh hingga hari ini.

Mosi integral adalah momentum yang lahir dari gagasan brilian seorang M Natsir yang dikenal sebagai politisi Muslim juga Ketua Umum Partai Masyumi. Hal ini sekaligus menandakan bahwa tokoh-tokoh Islam begitu jelas dan kuat konttibusi dan pembelaannya terhadap NKRI.

“Ini juga bukti umat Islam adalah tulang punggung NKRI. Mosi integral M Natsir mengandung pelajaran penting bagi bangsa Indonesia bahwa upaya mempertahankan negara kesatuan dan kedaulatan bangsa tidaklah mudah,” demikian Jazuli Juwaini. (ART)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *