HARIANTERBIT.CO – Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (PP KPPG), Hetifah Sjaifudin mengatakan, gerakan politik perempuan Indonesia telah mencapai beberapa kemajuan penting.
Hal itu dikatakan Hetifah saat memberikan kata sambutan dalam pelantikan PP KPPG masa bakti 2014-2019 hasil revitalisasi dan restrukturisasi 2018 di Aula DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (18/3) siang.
KPPG merupakan organisasi sayap Partai Golkar yang dibentuk sebagai badan pelaksana kebijakan partai untuk memenuhi kebutuhan strategis memperkuat basis dukungan partai. “Visi kami mendukung pemenangan Partai Golkar dengan memaksimalkan potensi Kader dan Ormas Perempuan di politik,” kata Hetifah.
Salah satu bukti kerja dari PP KPPG adalah semakin banyaknya perempuan yang menduduki kursi di parlemen maupun jabatan publik lainnya. “Namun, perjuangan belum selesai. Perempuan Indonesia belum berhasil memegang porsi besar dalam keterwakilan di parlemen.” kata Hetifah.
Kenyataan ini, kata politisi senior Partai Golkar tersebut, berdampak kepada berkurangnya sentuhan perempuan dalam perumusan setiap kebijakan negara, khususnya Undang-Undang (UU) yang peka terhadap kebutuhan perempuan.
“Untuk itu, tim KPPG telah menginventarisasi beberapa pasal dalam Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana (RUU HP) yang ternyata kurang memperhatikan kepentingan perempuan,” ungkap wakil rakyat dari Dapil Kalimantan Timur tersebut.
Ke depan, lanjut perempuan berhijab ini, KPPG akan melaksanakan empat program unggulan secara maksimal untuk berkontribusi kepada pemenangan Partai Golkar.
Program itu meliputi penguatan pribadi untuk menciptakan kader perempuan yang kompeten, berintegritas dan mampu memperjuangkan nilai-nilai kesetaraan serta keadilan.
Kedua, penguatan peranan perempuan dalam partai, dimulai dari peningkatan representasi dalam struktur partai serta mendorong pembentukan kultur dan kebijakan internal partai yang membuka kesempatan terhadap kepemimpinan perempuan.
Ketiga adalah penguatan konstituen (pemilih perempuan) agar menjadi pemilih yang cerdas serta memahami hak-hak politiknya. Program keempat adalah penguatan kebijakan melalui analisa dan perumusan isu-isu kebijakan serta mendorong sikap Partai Golkar agar memiliki keberpihakan kepada perempuan.
Pada kesempatan serupa, Wakil Ketua Umum KPPG, Christina Aryani mengatakan, tidak terbantahkan krusialnya peranan perempuan dalam verifikasi faktual partai politik yang lalu. “Karena itu, ke depan, kami berkomitmen untuk mendorong peranan perempuan yang lebih bermakna.”
Untuk mengimplementasikan visinya, KPPG telah membentuk dua lembaga, yaitu Lembaga Pendampingan Pemenangan Pemilu buat kader perempuan dan Lembaga Pelayanan Advokasi Hak-Hak Perempuan.
Kepengurusan KPPG kali ini cukup ‘gemuk’ yakni 336 orang. Mereka dilantik sebagai anggota PP KPPG oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Bersamaan dengan pelantikan itu KPPG juga mengdekralasikan Bersama Ormas Perempuan Partai Golkar “Penguatan Kader Perempuan Golkar Bersatu Menyongsong Pemilu”.
Seperti diberitakan, Partai Golkar memiliki 10 ormas afiliasi yang meliputi tiga ormas pendiri partai, lima ormas yang didirikan partai dan dua ormas sayap, yang salah satunya adalah KPPG. (art)