HARIANTERBIT.CO – Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, calon gubernur Jawa Timur menghadiri pengajian umum Mujahadah Nisfussanah se-Jawa Timur di GOR Tawang Alun Banyuwangi. Puluhan ribu umat itu membaca salawat Wahidiyah meminta doa untuk persatuan bangsa.
“Pengajian ini kami selenggarakan per provinsi rutin setahun dua kali, jadi tiap provinsi digelar enam bulan sekali,” ucap Dr Aminudin MH, ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Yayasan Perjuangan Wahidiyah Ponpes Al Munadhdhoroh, Kedunglo, Kediri, kepada wartawan, Minggu (4/3).
Selain Gus Ipul, Kanjeng Romo KH Abdul Latif Majid Ra, selaku pengasuh Yayasan Perjuangan Wahidiyah Ponpes Al Munadhdhoroh, Kedunglo, Kediri juga hadir dalam acara tersebut. Menurut Aminudin, kehadiran Gus Ipul pada pengajian umum Mujahadah Nisfussanah hanya sebagai jemaah. Kehadiran Gus Ipul bukan dalam rangka kampanye selaku salah satu kandidat calon gubernur (cagub) Jawa Timur. “Yang kami undang yaitu pengurus PBNU Jatim, bukan Gus Ipul. Mungkin karena Gus Ipul bagian dari pengurus PBNU, beliau yang ditugaskan hadir mewakili,” ujarnya.
Selain itu, imbuh Aminudin, istri Gus Ipul sendiri merupakan jemaah Mujahadah Nisfussanah. “Tidak sekali ini saja, Gus Ipul juga beberapa kali hadir di pengajian Mujahadah Nisfussanah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua panitia acara, Isa Al Malik menegaskan, pengajian umum Mujahadah Nisfussanah, Yayasan Perjuangan Wahidiyah, bebas dihadiri siapa saja. Bahkan, menurutnya, tak jarang umat non-muslim juga ikut datang. Khusus kegiatan di Banyuwangi kali ini, yang hadir jemaah pengamal salawat Wahidiyah se-Jawa Timur diperkirakan jumlahnya lebih dari 40 ribu orang jamaah.
“Usai pengajian, ada kuliah Wahidiyah dipimpin seorang dai dan Fatwa Wahidiyah,” katanya. Gus Ipul sendiri mengaku sengaja hadir ke pengajian umum Mujahadah Nisfussanah, karena ingin sowan pada Kiai pengasuh, Kanjeng Romo KH Abdul Latif Majid Ra.
“Saya ke sini sowan saja, sowan ke Kiai, serta ingin mendapat keberkahan dari majelis yang mulia ini,” katanya.
Selain Gus Ipul, pengajian Wahidiyah tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU), pejabat Pemerintah Daerah Banyuwangi.