HARIANTERBIT.CO– Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ecky Awal Mucharram menyayangkan proses perpanjangan jabatan komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang tidak diantisipasi sejak awal, sehingga sempat dinyatakan tidak beroperasi.
“KPPU lembaga penting dan strategis. Sejarah berdirinya membutuhkan perjuangan. KPPU itu salah satu produk reformasi. Sayangnya, nasib KPPU seolah-olah terombang-ambing,” ungkap Ecky dalam keterangan pers yang diterima Realitarakyat.com, Jumat (2/3).
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Keppres perpanjangan jabatan komisioner KPPU. Keppres perpanjangan jabatan komisioner KPPU saat ini, terhitung 27 Februari-27 April 2018.
Keppres yang sama telah diterbitkan untuk masa jabatan 27 Desember 2017-27 Februari 2018. Dan, dijadwalkan komisioner KPPU baru akan terpilih April mendatang.
Laki-laki kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 19 Maret 1969 itu mengulas, lembaga seperti KPPU sangat penting untuk menjaga iklim berusaha, sehingga tidak ada dominasi pelaku di dalam industri.
“Kita sudah berpengalaman saat Orde Baru, maraknya monopoli di berbagai sektor usaha terutama pada Sumber Daya Alam (SDA). Bahkan, kondisi tersebut masih terjadi saat ini. Untuk itu KPPU hadir dan menjadikannya sebagai rujukan dalam menjaga peta persaingan di industri.”
Dikatakan wakil rakyat dari Dapil Jawa Barat III (Kabupaten/Kota Cianjur dan Kota Bogor ini mengatakan, selain strategis KPPU punya peran melawan para pemburu rente, yang ujungnya adalah menegakan keadilan ekonomi.
“Kita tak akan bisa menanggulangi persoalan ketimpangan selama pemburu rente masih mendominasi ekonomi dan penguasaan pasar satu kelompok saja,” ungkap Ecky.
Contohnya, bagaimana bisa ada satu pihak yang menguasai lima juta hektar lahan. Dengan situasi yang seperti ini, Ecky menilai bahwa manfaat ekonomi hanya dinikmati golongan tertentu.
Dia juga melihat kebedaan KPPU juga berperan krusial dalam mendukung perbaikan iklim investasi. “Ini yang terus kita upayakan, agar daya saing ekonomi membaik. Sehingga aktivitas ekonomi berjalan lancar melalui kegiatan investasi,” demikian Ecky Awal Mucharam. (ART)