HARIANTERBIT.CO – Perusahaan Terbatas Pelabuhan Indonesia (PT Pelindo)/Indonesia Port Corporation (IPC) II (Persero) melaksanakan kegiatan Media Port Visit yang merupakan pertama kali dilaksanakan dan dihadiri oleh kurang lebih 50 jurnalis dari berbagai media baik cetak, elektronik dan digital.
Pelindo II merupakan BUMN terbesar yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan menyadari bahwa pelabuhan-pelabuhan yang ada di bawah wilayah Pelindo II terutama Pelabuhan Tanjung Priok. Tidak hanya merupakan pintu gerbang utama keluar masuk barang ekspor-impor maupun barang antarpulau di Indonesia, namun juga menjadi barometer tingkat pertumbuhan perekonomian bangsa.
“Untuk itu Pelindo II berkewajiban menyampaikan informasi-informasi terbaru tentang perkembangan serta rencana pengembangan pelabuhan guna mendukung program pemerintah membangun sistem logistik kelautan yang dapat melayani tanpa henti dari Sabang sampai Marauke sehingga menggerakkan roda perekonomian nasional secara efisiensi dan merata,” kata Dirut PT Pelindo II Elvyn G Masassya, ketika menghadiri Media Port Visit, di Kantor Pusat PT Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, melalui rilisnya, Senin (5/2).
Pada 2017 yang merupakan tahun ‘enhancement’ Pelindo II secara komprehensif telah meneruskan transformasi dalam rangka mewujudkan kinerja unggul berkesinambungan dengan menjalankan corporate roadmap yang berfokus untuk menegakkan pencapaian perusahaan melalui empat bidang penting yang menjadi fokus Pelindo II yaitu ‘operational and service improvement’, ‘expansion of subsidiaries’, ‘infrastructure development’, dan ‘optimize IT utilization’.
“Untuk itu Pelindo II telah melakukan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk perbaikan pelayanan dan operasional, diantaranya adalah upaya menekan angka dwelling time melalui pembuatan Integrateg Container Freight Station (CFC Center), modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang dilaksanakan dalam bentuk implementasi VTS (Vassel Traffic System), MOS (Marine Operating Systrm), Inaportnet, NPK dan PK TOS, Auto Tally dan Auto Gate serta E-Service,” ujarnya.
Lebih lanjut Elvyn mengatakan, optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan jasa kepelabuhan bertujuan untuk memudahkan penggunaan jasa dalam bertransaksi, juga untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) terhadap transparansi biaya pelayanan jasa. Dari sisi keuangan kinerja perusahaan 2017 berhasil mencatat pendapatan usaha sebesar Rp10,52 triliun (unaudited) naik 17,8 persen dari tahun 2016, serta laba usaha Rp3,07 triliun (unaudited) atau naik 12,74 persen, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) naik sebesar 22,3 persen atau sebesar Rp3,85 triliun (unaudited), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) turun 1,75 persen menjadi 70,5 persen.
“Untuk pertumbuhan dividen korporasi, Pelindo II yang merupakan penyumbang dividen terbesar untuk BUMN di bidang jasa kepelabuhanan telah mencatat kenaikan sebesar 21,9 persen dari tahun 2016, yakni dari sebesar Rp371,93 miliar audited) naik Rp453,44 miliar (unaudited). Sementara pada sisi operasional, realisasi trafik arus petikemas tercapai 6,92 juta TEUs naik 11,2 persen, nonpetikemas naik 2,79 persen menjadi 57,06 juta ton, kunjungan kapal naik 3,8 persen menjadi 34.662 unit serta arus penumpang turun 13,99 persen mebjadi sebanyak 608,12 ribu orang,” kata Elvyn.
“Sementara dalam kaitannya mewujudkan kinerja unggul bersinambungan, sejumlah pencapaian korporasi juga telah dicatatkan di antaranya, pencapaian skor GCG tahun 2016 yang naik 10 poin dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 93,32 dengan kategori sangat baik,” sambungnya. (*/dade/rel)