Kepala BPPT Dr Ir Unggul Priyanto MSc (tengah) bersama jajaran, saat konferensi pers Raker BPPT 2018 di Gedung II BPPT, Jakarta, Rabu (31/1).

GELAR RAKER 2018, BPPT TERUS MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET NAWACITA PEMERINTAH

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Kepala Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr Ir Unggul Priyanto MSc mengungkapkan, rapat kerja kali ini merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan kebijakan, terutama dalam upaya meningkatkan peran dan kontribusi BPPT dalam pembangunan nasional guna peningkatkan daya saing nasional dan kemandirian bangsa.

“Saat ini pembangunan nasional sedang memasuki tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2015-2019, dan pemerintah sedang bekerja keras dalam mewujudkan target-target Nawacita yang ditetapkan. Dalam Nawacita yang menjadi acuan dalam pembangunan nasional, BPPT setidaknya berkontribusi dan dibebani target dalam pencapaian pada butir ke-1, 6 dan 7 dari 9 butir Nawacita,” kata Unggul memberi keterangan pada konferensi pers Raker BPPT 2018 di Gedung II BPPT, Jakarta, Rabu (31/1).

BPPT dapat berperan dan berkontribusi dalam pengembangan industri pertahanan nasional dengan inovasi-inovasi yang dihasilkan seperti drone atau PUNA Wulung yang sudah diproduksi PTDI dan dimanfaatkan TNI AU, serta inovasi bidang pertahanan dan keamanan lainnya.
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, BPPT dapat berperan dan berkontribusi dalam mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi produk yang berdaya saing seperti garam farmasi, material biocompatible untuk impian tulang, serta pembangunan techno park seperti di Cimahi, Banteng dan NSTP.

Unggul menjelaskan, BPPT dapat berperan dan berkontribusi dalam ketahanan pangan dan ketahanan energi, kesehatan, konektivitas, kemaritiman dan penanggulangan bencana dan lainnya. “Sejalan meningkatnya peran dan kemampuan BPPT, penugasan dan tanggung jawab kepada BPPT dari pemerintah juga semakin banyak seperti penugasan FS Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, peningkatan TKDN, pilot project garam industri, pengolahan emas bebas merkuri, dan pembangunan pembangkit listrik tenaga PLT Sampah,” bebernya.

Kepala BPPT Dr Ir Unggul Priyanto MSc (tengah) bersama jajaran, saat konferensi pers Raker BPPT 2018 di Gedung II BPPT, Jakarta, Rabu (31/1).

BPPT-Pemkab Bantaeng
Sementara itu, Bupati Kabupaten Bantaeng Prof DR Ir H Nurdin Abdullah MAgr menjelaskan, kerja sama antara BPPT dan Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam rangka kegiatan pembangunan techno park adalah salah satu upaya penguatan sistem inovasi dengan cara meningkatkan interaksi dan kolaborasi di antara sentra kegiatan iptek, kegiatan produktif dengan gerakan masyarakat untuk peningkatan daya saing daerah. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya pembangunan daerah yang lebih progresif, inklusif dan berkelanjutan.

“Adanya techno park diharapkan dapat mempercepat pengembangan produk dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer inovasi ke produk yang dapat dipasarkan,” kata Nurdin.

Untuk mewujudkannya diperlukan kesamaan persepsi mengenai konsep, ouput yang akan dicapai, jenis kegiatan atau program yang dilaksanakan, dokumen-dokumen pendukung, sistem pemantauan dan evaluasi agar kegiatan dapat berjalan sesuai target seperti yang diharapkan dalam Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Nurdin mengungkapkan, kerja sama Pemkab Bantaeng dengan BPPT melalui Pusat Teknologi Produksi Pertanian Kedeputian Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) dimulai tahun 2015 dengan satu tujuan yaitu, untuk mewujudkan Techno Park Bantaeng sebagai pusat benih unggul di kawasan Indonesia Bagian Timur.

“Kerja sama ini telah menghasilkan beberapa komoditi unggulan terutama dalam bidang benih padi, jagung, talas satoimi, ikan nila, dan rumput laut serta produk turunan beberapa pangan olahan,” tutur Nurdin.

“Selain itu, dalam mendorong percepat pengembangan dan pemasaran komoditi tersebut telah dikembangkan aplikasi ‘E-commerce/E-Benih’ yang diharapkan dapat mengenalkan dan memasarkan produk techno park ke pasar lokal, regional maupun internasional,” sambungnya. (*/dade/rel)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *