HARIANTERBIT.CO – Keseriusan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero)/IPC dalam mendukung program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Pelayanan dan sistem di pelabuhan harus dimodernisasi sesuai dengan standar internasional ditunjukkan dengan dilaksanakannya penandatanganan perjanjian induk antara anak perusahaan IPC yaitu PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) dengan anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Prima Indonesia Logistik tentang Persiapan Rencana Pendirian Perusahaan Patungan/Joint Venture Company dalam Rangka Pengembangan, Pengelolaan dan Pengoperasian Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Penandatanganan perjanjian tentang pembuatan perusahaan patungan ini dilakukan antara Direktur Utama PT IPC Terminal Petikemas M Adji dan Akhmad Hidayat Alcaff selaku direktur utama PT Prima Indonesia Logistik ini disaksikan oleh Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Bambang Eka Cahyana.
“Penandatanganan perjanjian induk ini merupakan bukti nyata sinergi BUMN yang dilakukan oleh IPC guna menyiapkan infrastruktur dan suprastruktur Terminal Petikemas Batu Ampar Batam sehingga dapat beroperasi secara profesional, dan dapat bersaing dengan pelabuhan internasional lainnya, serta mendorong pengembangan konektivitas maritim Indonesia,” kata Dirut IPC Elvyn G Masassya dalam rilis persnya, Jumat (22/12).
PT IPC TPK merupakan anak usaha IPC yang bergerak dalam kegiatan pengelolaan terminal, fasilitas, dan jasa pelabuhan lainnya dalam mendukung pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan petikemas. Sedangkan PT Prima Indonesia Logistik selain mengelola depo petikemas dan logistik juga telah mengembangkan usahanya dalam pengoperasian alat-alat.
IPC memiliki dua belas cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan. (*/dade/rel)