HARIANTERBIT.CO – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan revitalisasi pendidikan kejuruan dan keterampilan melalui penyesuaian struktur kurikulum yang selaras dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Tujuannya adalah untuk mempercepat kemandirian bangsa.
“Untuk mendukung revitalisasi pendidikan kejuruan, sebanyak 12.750 guru telah dilatih menjadi guru produktif guna memenuhi kebutuhan guru SMK. Kami juga merekrut 15.000 guru Program Keahlian Ganda,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dalam acara Kilas Balik Kinerja Bidang Kemendikbud Tahun 2017 dan Rencana Kerja 2018, di Gedung Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (19/12).
Mendikbud menambahkan, juga telah melakukan kerja sama dengan delapan kementerian/lembaga, dan 16 dunia usaha dan dunia industri. Saat ini, diakui Mendikbud, sebanyak 3.574 industri telah bekerja sama dengan SMK.
“Program tersebut diharapkan akan mempercepat lulusan SMK untuk terjun ke dunia kerja. Untuk memperkuat pendidikan vokasi, Kemendikbud telah membuat 219 SMK rujukan, serta 421 SMK menjadi LSP-P1, dan 6 PPPPTK menjadi LSP-P2,” ujarnya.
Muhadjir mengatakan, sebanyak 1.304 lembaga kursus menjadi TUK, kita telah membangun 465 USB SMK, 14.428 ruang kelas baru, 4.493 ruang praktik, dan merehab 3.686 ruang belajar.
Pada tahun ini pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, SMK, dan SLB, Kemendikbud telah membangun 397 Unit Sekolah Baru (USB), 2.314 Ruang Kelas Baru (RKB), dan untuk kebutuhan guru di daerah 3T. (*/dade/rel)