HERMAN DERU: SUMSEL PROVINSI PLURALIS, SEMUA HARUS KOMPAK BERANTAS TERORISME

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Ditangkapnya beberapa terduga teroris di Sumatera Selatan oleh pihak kepolisian telah membuat masyarakat Sumsel terhenyak. Bagaimana tidak, upaya pemberantasan terorisme dan pendidikan bela negara telah dijalankan sedemikain rupa, namun masih saja ada orang-orang yang tergoda dan masuk menjadi kelompok peneror. Penyebab masih adanya terduga teroris menjadi perbincangan banyak pihak. Sebagian menganggap terorisme muncul akibat dangkalnya rasa nasionalisme dan kacaunya pemahaman keagamaan sehingga memunculkan pola pikir dan pola tindak yang ekstrim. Sebagiannya menganggap terorisme terjadi karena faktor ekonomi. Kemiskinan yang tinggi, ketimpangan yang lebar serta ketidakadilan ekonomi telah menggiring orang menjadi teroris.

Menaggapi persoalan tersebut, calon Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyesalkan ada warga Sumsel yang ditangkap densus 88. Menurutnya, Sumsel seharusnya menjadi lumbung pangan dan lumbung energi nasional bukannya jadi lumbung teroris nasional. Tidak boleh ada atau lahir satu orangpun teroris di Sumsel. Karenanya Herman Deru meminta semua pihak memberi perhatian serius. “Gerakan kontra-terorisme harus terkoordinasi. Pendidikan bela negara, indoktrinasi Pancasila, pendidikan agama yang moderat serta perbaikan taraf ekonomi rakyat harus dilakukan. Ini tugas bersama,” ujarnya di Palembang, saat sebelum berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan para pimpinan partai pengusungnya, Selasa (19/12/20170.

Herman Deru menyatakan kondisi Sumsel sekarang ini harus dibenahi, harus diperbaiki, harus diperbaharui. Adalah fakta dan ada data bahwa kemiskinan di Sumsel tinggi, bahkan berada di atas rata-rata nasional. Lalu juga ketimpangan yang begitu lebar. Ketidakadilan kawasan juga dirasakan rakyat Sumsel. Banyak jalan rusak, kriminalitas tinggi, para petani menjerit karena harga jual hasil tani dan kebun rendah. Jika hal-hal demikian tidak diperbaiki dan terus bertahan begitu ya bisa jadi potensi buruk. “Walau tidak sepenuhnya benar, namun asumsi kemiskinan menyumbang pada terorisme tidak bisa diabaikan. Analisa itu dipakai. Jadi memberantas terorisme harus kompak. Sisi penegakan hukum jelas ada kepolisian, sisi pendidikan iknlusif dan moderat harus jadi perhatian dinas terkait dan kementrian agama, lalu soal ekonomi dan sosial ini tugas pemerintah,” paparnya.

Herman Deru menyatakan persoalan pemberantasan terorisme akan menjadi perhatian pemerintahannya. Hal-hal yang menjadi penyebab adanya terorisme akan diperbaiki. Pengentasan kemiskinan akan jadi prioritas. Pendidikan moderat akan diwajibkan di semua level pendidikan. Program cinta tanah air akan digalakkan sesemikian rupa sehingga kebersamaan, persaudaraan, berbeda tapi satu terpelihara. “Sumsel adalah provinsi pluralis. Penduduknya terdiri dari ragam etnis dan agama serta budaya. Jadi memelihara ini untuk jadi kekuatan bersama menjadi urgen. Intinya semua harus bersatu. Bersatu Sumsel maju!” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *