HARIANTERBIT.CO – Tugu Pekojan yang merupakan ikon pembangunan di wilayah Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, menjadi menarik perhatian dari sebuah lembaga rekor di Indonesia.
Pada 2017 ini, Kelurahan Pekojan mendapat penghargaan angka unik dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia-Dunia (Leprid). Keunikan ini saat merayakan hari jadi pembangunan Tugu Pekojan yang jatuh pada 12-12, pukul 12-12-12.

Penghargaan unik ini diterima Lurah Pekojan Tri Prasetyo Utomo yang diberikan langsung oleh Ketua Leprid Paulus Pangka, pada Milad Kedua Tugu Pekojan, Selasa (12/12).
Sementara itu, Lurah Pekojan Tri Prasetyo Utomo menjelaskan tentang alasan perayaan pada tanggal dan jam unik dari ikon Pekojan tersebut. “Jadi intinya, tugu yang dibangun serba 12 ini, menunjukkan wilayah Pekojan yang juga dikenal Kampung Arab ini terdapat 12 RW. Selain itu mempunyai cagar budaya Menara Masjid An-Nawier yang juga ikon budaya kita itu jumlahnya ada 12, dengan LMK berjumlah 12,” tutur Tri yang menjadi lurah pertama di Indonesia peraih penghargaan berkat rekor angka unik dalam membangun ikon wilayahnya.
Selain Lurah Pekojan Tri Prasetyo Utomo, Leprid juga memberikan penghargaan kepada Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi serta Camat Tambora Djaharudin, sebagai pucuk pimpinan yang turut mendukung berdirinya Tugu Pekojan.
Piagam penghargaan lain juga diterima Kelurahan Pekojan atas inovasinya menjahit tangan Bendera Merah-Putih sepanjang 500 meter yang melibatkan 700 warga, untuk mengenang Ibu Fatmawati. Tak hanya itu, kelurahan yang terletak di Kecamatan Tambora, Jakbar ini menciptakan lagu mars untuk inisial dan memompa kecintaan masyarakat pada wilayah Pekojan.
Pada Selasa (12/12) malamnya, Kelurahan Pekojan melanjutkan dengan menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah. “Pada malamnya, kami juga menggelar acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus sebagai tanda syukur kami,” ujar Lurah Pekojan. (hariri/*)