HARIANTERBIT.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan menyerahkan Anugerah Kihajar kepada 15 kepala daerah, di antaranya enam gubernur dan delapan walikota/bupati. Selain itu, Anugerah Kihajar juga diberikan kepada para pemenang Kuis Harus Belajar (Kihajar), pemenang Festival Video Edukasi dan Lomba Mobile Kihajar, serta penghargaan Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK).
“Seleksi berlangsung pada Juli-Agustus 2017. Untuk tahun ini, apresiasi diberikan kepada LPPL Radio Kota Batik Pekalongan dengan program yang bertajuk ‘Asal-Usul’. Anugerah Kihajar untuk gubernur, bupati/walikota sebagai penghargaan kepada pemerintah daerah yang berprestasi dalam pendayagunaan TIK untuk pendidikan,” kata Muhadjir, Kamis (16/11), saat acara jumpa pers “Anugerah Kihajar 2017 Membangun dari Panggiran”, di Graha 1 Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta.
Penganugerahan didahului pendaftaran dan pelengkapan berkas oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten atau Kota pada bulan Agustus hingga awal Oktober 2017. Proses kemudian berlanjut pada penilaiaan yang dilakukan pada bulan Oktober hingga awal November 2017, tim juri yang menilai terdiri dari praktisi TIK, akademisi, perwakilan media, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta internal Kemendikbud.
“Enam kepala daerah yang menerima penghargaan terkait pengembangan TIK di antaranya untuk tingkat pertama diberikan kepada Gubernur Sulawesi Utara, tingkat madya diberikan kepada Gubernur Jawa Barat, dan tingkat utama diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah. Selain itu penghargaan khusus diberikan kepada Gubernur Jawa Timur, Gubernur Maluku, serta Gubernur Kalimantan Selatan,” ujar Muhadjir.
Sementara itu, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Gogot Suharwoto mengatakan, Kemendikbud kembali menggelar Malam Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) 2017. Penghargaan diberikan kepada para kepala daerah yang telah menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.

“Anugerah Kihajar juga diberikan kepada sembilan bupati/wali kota, antara lain penghargaan tingkat pertama diberikan kepada Wali Kota Pontianak, dan Wali Kota Kediri. Penghargaan tingkat madya diberikan kepada Bupati Semarang dan Wali Kota Bandung. Penghargaan tingkat utama diberikan kepada Wali Kota Jambi, dan Wali Kota Surabaya,” kata Gogot.
“Sedangkan Wali Kota Pekanbaru, Wali Kota Panjang, dan Bupati Dharmasraya akan menerima penghargaan kategori khusus,” sambungnya.
Sebelumnya, kuis Kihajar tingkat Provinsi dilakukan serentak antara Agustus-Oktober 2017 yang meliputi dua kegiatan, yaitu pemilihan finalis yang masing-masing merupakan tiga peringkat teratas siswa SD, SMP, dan SMA/sederajat tes terkait kompetensi yang diukur berupa keterampilan (skill) dalam pemanfaatan TIK, yaitu membuat proyek dalam bentuk digital.
“Anugerah Kihajar, yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2005, diharapkan menjadi tolak ukur perkembangan TIK untuk pendidikan di Indonesia. Gelaran Kihajar juga menjadi wadah tahunan bagi para pemangku kepentingan untuk dapat mempublikasi karya, berbagi ide, saling menginspirasi, dan memperoleh informasi terkini,” ujarnya. (*/dade/rel)