HARIANTERBIT.CO – Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, ketahanan pangan bukan hanya sekadar ketersedian stok barang yang benar-benar aman, tapi juga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.
Menurut Arief, selain ketersedian barang, pendistribusian pun merupakan salah satu komponen sistem dalam ketahanan pangan. “Sebagai contoh, PD Pasar Jaya yang terus berupaya melakukan diversifikasi usaha, seperti Jakgrosir sebagai pusat perkulakan, Mini DC dan Jack Mart sebagai tempat penjualan,” sebut Arief.
“Soal pihak yang bertanggung jawab dalam soal ketahanan pangan di sebuah area, maka tanggung jawabnya berada pada pemerintah dengan BUMD-nya,” ujar Arief.
Lebih lanjut Arief mengatakan, sebagai gambaran di DKI, maka Pasar Jaya bersinergi dengan PT Tjipinang Food Station dan PD Dharma Jaya. Selain itu, PD Pasar Jaya juga bersinergi dengan pemerintah pusat, baik itu Bulog dan Bank Indonesia.
Sedangkan jika menurunnya ketahanan pangan, Arief menilai, otomatis tidak terjaganya harga pangan, sehingga kebutuhan meningkat, dan daya beli masyarakat rendah. Di Jakarta, strategi yang dilakukan dengan mencoba merubah pola konvensional, seperti operasi pasar yang dilakukan jika harga melambung tinggi.
“Sebaiknya kita terus menjaga dan bisa mengontrol harga pangan agar tidak terlalu tinggi sehingga daya beli masyarakat terus baik dan normal,” tambah Arief.
Ke depan, hadirnya Jakgrosir, Mini DC dan Jakmart akan menjadi tempat penyaluran berbagai program pemerintah. Saat ini sudah menyalurkan kebutuhan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Menurut Arief, saat ini PD Pasar Jaya fokus kepada tiga hal; mengelola pasar, membina pedagang dan menjaga stabilitas pangan. Salah satu keberhasilan yang dicapai memperoleh Penghargaan TPID Terbaik Tingkat Provinsi Tahun 2017 dalam menjaga inflasi pangan.
Sedangkan tantangan terbesar saat ini berubahnya pola jual-beli masyarakat dari mode konvensional ke cara belanja dari atau e-commerce. Masyarakat lebih cenderung berbelanja menggunakan internet daripada datang langsung ke tempat perbelanjaan.
Menghadapi hal itu, menurut Arief, PD Pasar Jaya berusaha menghadirkan produk pangan yang harganya lebih murah. Selain itu, saat ini sedang dalam tahap pembuatan aplikasi pembelian online. “Ini merupakan salah satu upaya agar mempermudah pedagang pasar kita mendapatkan barang. Mereka cukup memesan kebutuhan mereka secara online dan akan diantarkan hingga ke tempat mereka berjualan,” papar mantan Direktur Operasional Giant ini.
Kepada konsumen, Arief berharap, ada kesadaran untuk berbelanja di area pasar dan bukan di pedagang kaki lima (PKL). Berbelanja di pasar saat ini lebih nyaman, juga lebih aman karena secara berkala dilakukan tes produk pangan dan tera ulang timbangan pasar. Kalau untuk pemerintah agar terus ada sinergi pangan yang baik sehingga kita bisa terus menghadirkan produk pangan yang baik dan menjaga stabilitas pangan. (*)