HARIANTERBIT.CO – Pencapaian kinerja Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri), mendapat apresiasi dari masyarakat, salah satunya dari Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (PW Muslimat NU).
“Situasi di daratan Kepri relatif baik, ini berkat kinerja aparat Polda Kepri di bawah Kapolda Pak Irjen Pol Sam Budigusdian,” kata Ketua PW Muslimat NU Kepri Hj Noorjanah Gani Lasa, di sela-sela persiapan Halaqoh Ulama dan Umaro di Asrama Haji Batam, Kepri, Senin (30/10).
Namun, untuk pengamanan wilayah perairan, Hj Noor berharap, sebaik di wilayah daratan, karena pihaknya masih mendengar beragam tindak kejahatan dari mulai penyelundupan barang sampai human trafficking.
“Kami sangat berterima kasih, jika kondisinya sama seperti di Kepri daratan, seperti yang kami dengar dari para pengurus Muslimat yang tersebar sampai ke pelosok Kepri,” jelas Hj Noor.
Jadi menurut kami, imbuhnya, polisi air perlu diperkuat di wilayah kerja Polda Kepri.
“Ini sebagai masukan dari PW Muslimat NU, yang akan kami sampaikan pada saat berlangsung Halaqoh Ulama dan Umaro, pada Jumat mendatang,” ungkapnya.

Menanggapi masukan dari masyarakat, dalam hal ini PW Muslimat NU, Direktur Binmas Polda Kepri Kombes Pol Sumirat mengungkapkan, pentingnya penguatan pengamanan di wilayah perairan Kepri, sesuai dengan karakteristik wilayah ini.
Sumirat menyinggung perlunya pos-pos pengamanan yang permanen di beberapa titik rawan kejahatan perairan. Selain juga soal regulasi. “Selama ini, petugas patroli dari kepolisian hanya melintas dalam melakukan pengawasan,” kata Sumirat, yang berharap ada solusi konprehensif.
Sebagaimana diketahui, Kepri adalah wilayah kepulauan yang antarkabupaten dihubungkan melalui jalur perairan. Sehingga, tidak mengherankan jika aktivitas masyarakat, termasuk kejahatan antarpulau, kerap terjadi.
“Kami berharap kejahatan apa pun, baik di daratan maupun perairan Kepri dapat tertangani dengan baik, dan yang membidanginya tentu saja kepolisian,” kata Hj Noor, yang diamini Sekretaris PW Muslimat NU Kepri Hendriani Balya.
Persiapan halaqoh
Terkait persiapan halaqoh, Sekretaris PW Muslimat NU mengungkapkan, pelaksanaannya tetap akan berlansung Jumat (3/11). Kendati ada beberapa pucuk pimpinan NU yang berangkat mengikuti pra Munas dan Kombes PBNU di Lampung.
“Ada acara indoor berupa diskusi yang dihadiri sekitar 30 ulama dan umaro, dan perwakilan dari Muslimat NU seluruh Kepri,” kata Hendriani.
“Pokok pembahasan adalah, bagaimana masyarakat ikut terlibat dalam menangkal bahaya radikalisme dan terorisme. Kami mengangkat tema ini, karena memang sudah sangat urgen dicarikan formulasi dan strategi penangkalnya,” jelasnya.
Sedangkan untuk acara outdoor, yang akan berlangsung di ruang rapat utama Asrama Haji Batam yang mampu menampung sekitar 500 orang, dilakukan setelah diskusi.
“Dalam rapat akbar atau pengajian umum terbuka ini, kami akan mendeklarasikan penolakan atas bahaya radikalisme dan terorisme. Kami berharap acara ini bisa berlangsung sukses, karena kami punya bekal pengalaman ketika deklarasi antinarkoba bekerja sama dengan BNN, yang dihadiri Ibu Khofifah,” jelas Sekretaris PW Muslimat NU.
Dalam rapat akbar ini, keynote speakernya adalah Kapolda Kepri, dengan pembicara ahli tentang terorisme dari Puskamnas Universitas Bhayangkara Jakarta (UBJ) Prof (Ris) Dr Hermawan Sulistyo, moderatornya Ir Juni Thamrin MSc, PhD dari Concern Strategic Think Thank.
“Pesertanya, selain para ulama dan umaro, juga para Muslimat NU dari beberapa daerah kabupaten, masyarakat dan warga NU di Batam,” pungkas Hendriani. (mz)