HARIANTERBIT.CO– Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie menjadi pembicara utama (keynote speaker) pada seminar bertema ‘Revitalisasi Indiologi Pancasila Sebagai Landasan Perjuangan Partai Golkar’ yang digelar Fraksi Partai Golkar MPR RI di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (19/10).
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Rambe Kamarul Zaman didampingi politisi senior partai Berlambang Pohon Beringin itu antara lain Hardi Susilo dan Mudjib Rochmat mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara dalam rangka HUT Partai Golkar ke-53. Seminar ini bakal dibuka Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto (Setnov).
Selain BJ Habibie sebagai pembicara kunci, Ketua Umum DPP Partai Golkar era reformasi yakni Dr Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie termasuk Ketua DPR RI 2004-2009, Agung Laksono dan Kepala Unit Kerja Presiden (UKP) Yudi Latif juga tampil sebagai pembicara dalam seminar yang dibagi dua sesi tersebut.
“Tema ini kita ambil dalam rangka untuk mengembangkan dan mengelaborasi peran partai politik dalam memperkuat idiologi Pancasila menghadapi tantangan generasi milenial,” kata Rambe kepada awak media di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (18/10) siang.
Dipilihnya tema ini, lanjut politisi senior Partai Golkar tersebut, karena belakangan ini Indonesia sering dihadapkan dengan munculnya aksi terorisme, intoleransi, konflik horisontal, radikalisme, politik identitas dan ujaran kebencian yang mengemuka melalui media sosial (medsos).
“Jika ini dibiarkan, tentu bakal semakin merapuhkan taliu persatuan bangsa dan menciderai keragaman bangsa Indonesia. Kenyataan ini mengharuskan Partai Golkar sebagai partai tua berdiri paling depan guna mengantisipasi sekaligus memberikan solusi agar dinamika kehidupan sosial ini tidak membahayakan dan mengancam idiologi Pancasila.”
Pada kesempatan itu, Rambe menguraikan ide dasar kelahiran dan keberadaan Golongan Karya hinga menjadi partai politik pada 1998 saat lahirnya gerakan reformasi.
Dari seminar sehari ini, lanjut Rambe, pihaknya berharap mendapat masukan dan kerangka konsep mengenai peran Golkar dalam penguatan idiologi Pancasila. Acara ini juga bertujuan sebagai refleksi dan revitalisasi terhadap paradigma baru Partai Golkar.
Seminar sehari itu menjadi awal dari serangkaian kegiatan dalam memperingati HUT ke-53 Partai Golkar yang jatuh 20 Oktober. Sejak awal pendiriannya Partai Golkar berkomitmen menjaga keutuhan NRI dan ideologi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Karena itu, kata dia, sejarah kelahiran Partai Golkar tidak dapat dipisahkan dengan dinamika masyarakat Indonesia yang tetap ingin mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Dikatakan, Partai Golkar ingin menghidupkan kembali Pancasila sebagai ideologi yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Karena saat ini implementasi ideologi Pancasila belum dilaksanakan dengan baik.
“Seandainya ideologi Pancasila sudah diimplementasikan tentu akan menghasilkan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Tidak ada ideologi lain selain Pancasila. Ini telah menjadi dasar kelahiran Partai Golkar,” demikian Rambe Kamarul Zaman. [ART]