HARIANTERBIT.CO — Politeknik Ketenagakerjaan sejak kemarin hingga besok menyelenggarakan kegiatan kamous kepada mahasiswa baru angkatan 2017-2018 berupa perkenalan kampus.
Mengambil tenpat di Gedung Pusdiklat Kemnaker di Jakafrta Timur, Plt Sekjen Kemnaker Haiyani Rumondang menyambut ara calon mahasiswa seraya berharap para mahasiswa bisa mengikuti pembekalan berupa Pengenalan Kehidupan Kampus, Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan, Penggulangan Bahaya Narkoba, Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme serta Pengembangan Karakter.
Data yang diperoleh menyebutkan Piliteknik Ketenagakerjaan ini adalah Politeknik Kdetenagakerjaan pertama di Indonesia dengan jumlah pendaftar 2.605 orang meskipun hanya 90 mahasiswa yang diterima.
Rangkaian tes bagi calon mahasiswa diantaranya seleksi kelengkapan berkas, Test Potensi Akademik, psikotes, dan terakhir wawancara” jelas Haiyani.
Ke-90 mahasiswa yang diterima itu akajn belajar di empat kejuruan, yaitu Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang nantinya akan mendapat gelar S.Tr.K3, Diploma 4 Relasi Industri dengan gelar S.Tr. M., dan Diploma 3 Manajemen Sumber Daya Manusia dengan gelar Amd. (Ahli Madya) MSDM.
Kurikulum pada setiap Program studi ini disusun berdasarkan atas Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI). Para lulusan kelak akan menerima ijazah tanda kelulusan dan sertifikat kompetensi sesuai dengan program studi masing-masing,” papar Haiyani.
Kegiatan perkuliahan Politeknik Ketenagakerjaan akan dimulai pada Tanggal 23 Oktober 2017 dan bertempat di Gedung Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Bekasi, sedangkan untuk kegiatan praktek prodi D4 K3 akan dilakukan di Balai K3 Jakarta, Cempaka Putih.
Tujuan Pendirian Politeknik Ketenagakerjaan adalah untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten di bidang ketenagakerjaan baik di instansi pemerintah, dunia industri maupun masyarakat pada umumnya.
“Hal ini dilakukan karena permasalahan ketenagakerjaan semakin komplek, dan menghadapi derasnya tuntutan globalisasi, sehingga memerlukan SDM yang kompeten di bidang ketenagakerjaan. (sim)