HARIANTERBIT.CO– Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Oesman Sapta Odang mengatakan, setiap organisasi yang dibentuk mesti well organise. Artinya, harus membawa manfaat baik untuk cita-cita organisasi, anggota maupun masyarakat setempat.
Itu dikatakan laki-laki yang akrab disapa OSO tersebut saat menyampaikan kata sambutan dalam silaturahmi dam tatap muka tokoh masyarakat Minang Provinsi Kepulauan Riau di aula kantor Gubernur Kepri, Senin (2/10).
OSO mengatakan, organisasi Gerakan Seribu (Gebu) Minang yang dia pimpin dimana perantau Minang selalu membawa kesejukan, tidak ada keributan.
“Begitulah semestinya kita menjaga norma-norma dan etika daerah asal dan menjaga norma-norma dan menjaga etika di daerah rantau, itu harus terus dijaga. Itu sesuai dengan pepatah dimana bumi diipijak disitu langit dijunjung.”
Orang Minang dan juga suku-suku lain, kata OSO, sangat penting kiprahnya untuk Indonesia. Berbagai macam kiprah sesuai karakteristik daerah bisa disumbangkan untuk kemajuan bangsa.
Berbicara soal asal-usul dan suku, lanjut dia, hal itu artinya membicarakan keberagaman Indonesia yang sangat kaya. Negara Indonesia memang kaya akan keberagaman termasuk suku.
Namun, sekarang persoalan soal suku, asal usul dan perbedaan-perbedaan lainnya sudah tidak lagi dipersoalkan. Saat ini sudah selesai dibicarakan. Dalam Pancasilapun sudah tidak ada lagi perbedaan.
Seluruh rakyat Indonesia memiiki hak dan kewajiban yang sama, orang Minang, orang Aceh, orang Jawa, Papua dan lainnya semuanya memiliki hak serta kewajiban sebagai warga negara yang sama.
“Orang Minang juga begitu. Kiprahnya sangat penting untuk masyarakat terutama bidang perekonomian, itulah yang ditekankan kebangkitan kembali perjuangan orang Minang berkiprah untuk bangsa. Dan saya harap kiprahnya menjadi teladan dan menjadi contoh buat seluruh rakyat Indonesia.”
Pada kesempatan itu, OSO juga menegaskan, Gebu Minang harus menjadi gerakan ekonomi yang baik untuk Indonesia. Diingatkan, betapa banyak negara-negara gagal karena hanya memikirkan urusan-urusan besar tetapi perekonomian rakyat dan rakyat kecil tidak dipikirkan.
Sebuah bangsa yang besar harus memikirkan perekonamian rakyat dan ekonomi kerakyatan serta kesejateraan rakyat. “Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum membangkitkan perekonomian rakyat,” demikian Oesman Sapta Odang. (art)