SISTEM SATU ARAH KEMBALI MENUAI PROTES WARGA

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Sistem Satu Arah (SSA) arus lalu lintas di Kota Depok, Jawa Barat yang masih dalam tahap uji coba, kembali menuai protes warga. Untuk menyampaikan aspirasinya, warga pun mendatangi kantor Wali Kota Depok. Sayangnya, niat warga untuk bertemu Wali Kota Depok Idris Abdul Somad, tak membuahkan hasil.

Unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Wali Kota Depok, dilakukan warga dengan berorasi. Selain melakukan berbagai orasi terkait SSA, unjuk rasa yang dilakukan warga juga menyertakan berbagai alat untuk menyampaikan aspirasinya, seperti spanduk, poster dan juga keranda lengkap dengan mayatnya.

Warga berharap, dengan aksi yang dilakukannya ini, Pemerintah Kota Depok bersedia menghentikan SSA yang kini masih memasuki masa uji coba. “Sebab kami dirugikan dengan adanya SSA ini, baik dari sisi ekonomi maupun segi keamanan,” ujar Firman, salah satu koordinator warga.

Firman memaparkan, kerugian ekonomi yang dimaksud adalah, kerugian yang dialami warga pedagang di sepanjang jalur sistem satu arah. Sementara untuk sisi keamanan warga, menurut Firman dikarenakan banyaknya kendaraan bermotor yang melintas, melaju dengan kecepatan tinggi, saat sistem satu arah berlangsung. “Ini sangat membahayakan, terutama disaat jam sibuk. Banyak warga yang lalu lalang di jam-jam itu,” tambah Firman.

Di tengah aksi unjuk rasa, pihak Pemerintah Kota Depok yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, menerima perwakilan warga. Dalam pertemuan itu, warga menyerahkan makalah ilmiah tentang kajian sistem satu arah. Dalam makalah itu disertakan pula hasil survei dari warga yang berada di sekitar jalur sistem satu arah.

“Dari hasil survei itu, sembilan puluh persen di antaranya menyatakan tidak setuju dengan sistem satu arah,” ujar Nuryadi, warga yang turut menemui pejabat Pemerintah Kota Depok.

Di pengujung aksinya, warga melakukan aksi doa bersama di hadapan jenazah yang mereka bawa. Aksi ini sebagai bentuk kritik kepada Pemerintah Kota Depok atas matinya demokrasi. Warga berjanji akan terus melakukan unjuk rasa hingga sistem satu arah dibatalkan demi kepentingan umum. (arya)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *