HARIANTERBIT.CO – Para bapak bangsa menyadari bahwa untuk menjadi bangsa merdeka haruslah cerdas. Kecerdasan ini berarti mampu menunjukkan cara membangun karakter bangsa agar semua fungsi-fungsi kehidupan berbangsa dan bernegara dapat digerakkan sebagaimana yang semestinya.
Hanya orang-orang cerdas yang bisa rukun. Orang cerdas tidak serakah. Tidak juga mudah diprovokasi, tidak juga ambisius. Banyak hal yang dapat ditunjukkan oleh orang-orang cerdas untuk semakin manusiawinya manusia. Orang cerdas itu mampu membedakan mana sarana, mana tujuan.
Kekuasaan dan kewenangan merupakan suatu sarana untuk menyejahterakan banyak orang. Pangkat jabatan pun sama juga sebagai sarana mampu memperbaiki kesalahan masa lalu, siap di masa kini dan mampu menyiapkan masa depan yang lebih baik.
Di dalam masyarakat yang sadar wisata (masdarwis) akan menjadi suatu sarana membangun kekuatan kebangsaan sekaligus kewirausahaan. Kekuatan masdarwis akan terus menggelora sebagai bagian dari cinta dan bangga akan tanah air.
Kita sering mendengar ejekan, plesetan bahkan hujatan terhadap bangsa Indonesia. Tetapi mereka lupa ejekan, hinaan, hujatan yang merupakan pelecehan ini akan bisa ditepis dengan masdarwis. Dengan masdarwis, konsep-konsep hidup rukun antipremanisme, toleransi, heritage, alam seni budaya akan dijaga penuh dengan kesadaran tanggung jawab dan disiplin.
Bangsa Indonesia bukan bodoh, ini sudah ditunjukkan dalam berbagai bidang. Hanya saja kita sering masa bodoh dan kurang berintegritas, tidak militan, dan kalau berkumpul saling serang, saling menjatuhkan, bahkan sering memamerkan ketololan-ketololannya.
Indonesia sangat kaya dalam berbagai sumber daya. Di dalam masdarwis, kita tidak perlu jual kekayaan, cukup jual keindahan. Kalaupun mengeksplorasinya tetap menjaga lingkungan dan tetap pada prinsip masdarwis. Masdarwis ini tanpa harus kembar mampu merawat kebhinekaan. Satu prinsip seribu gaya. Senantiana menginspirasi, memotivasi, memberdayakan bahkan memberi solusi.
Masdawrwis akan menjadi passion bagi upaya mencerdaskan bangsa. Tanpa harus meniru bangsa lain. Dengan karakternya akan mampu menepis dan meunjukkan apa yang menjadi prasangka dan pelecehan tentang Indonesia akan terkikis.
Tatkala fungsi-fungsi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan tidak dapat menunjukkan sebagaimana yang seharusnya, maka tiada karakter dan hilangnya keutamaan. Masdarwis menjadi bagian menunjukkan keutamaan dan karakter bangsa. Yang cerdas untuk rukun memperdayakan, menginspirasi, tentu saja hidup dan menghidupi. Yang muaranya pada semakin manusiawinya manusia. (*)