HARIANTERBIT.CO – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan akan mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat dalam penyebaran ujaran kebencian Saracen, termasuk orang-orang yang memesan dan membiayainya.
“Saya sampaikan tangkap-tangkapin saja yang mesan. Yang danain juga tangkapin,” ujar Tito di Mabes Polri, Selasa (5/9).
Saracen grup penyebar konten ujaran kebencian dan berbau SARA, juga aktif dalam momentum pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah. Saracen telah eksis saat Pemilihan Presiden 2014 lalu.”Sewaktu Pilpres dia sudah eksis,” ucapnya.
Momentum politik kerap dimanfaatkan untuk berjualan ke berbagai pihak untuk menyerang lawan politik. Saracen membuat konten-konten berdasarkan pesanan pihak tertentu.
Bahkan, kata Tito, isu-isu politis pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2017 pun tak luput jadi proyek Saracen. “Pilkada Gubernur kemarin juga grup ini ada yang aktif juga,” terangnya.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan empat tersangka yaitu JAS, MFT, SRN, dan AMH. Kelompok Saracen menetapkan tarif sekitar Rp 72 juta dalam proposal yang ditawarkan ke sejumlah pihak.
Mereka bersedia menyebarkan konten ujaran kebencian dan berbau SARA di media sosial sesuai pesanan. Biaya tersebut meliputi biaya pembuatan website sebesar Rp 15 juta, dan membayar sekitar 15 buzzer sebesar Rp 45 juta perbulan.