
HARIANTERBIT.CO – Di Depan Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Aris Budiman bicara blak-blakan. Bagai air bah yang selama ini terbendung, luapan itu mengalir begitu deras.
Jendral bintang satu itu menjawab pertanyaan Bambang Soesatyo, bahwa friksi dimulai ketika dia menjabat sebagai direktur penyidikan, mengusulkan tambahan penyidik yang punya dedikasi dan kejujuran. Namun ada kelompok yang tak setuju.
Saat itu Aris minta penyidik Polri berpangkat Kompol (komisaris polisi), namun yang disetujui hanya AKP (ajun komosaris polisi) padahal dalam rapat di tingkat kedeputian sudah diputuskan, oke kita menerima penyidik berpangkat AKP dan penyidik dengan pangkat Kompol.
“Banyak perwira kami di luar yang baik, terpelajar yang ingin punya kesempatan berkarya di KPK,” tegas Aris. Ada apa sebenarnya ?
Anehnya, ketika Aris merekrut lagi penyidik senior untuk menghandel penyidik junior di KPK, malah digosipkan akan merekrut perwira senior mantan KPK.
Ditebarlah isu, saya merekrut para perwira senior mantan KPK. Puncaknya saya dikirim email 14 Februari menyerang saya secara personal. Artinya tentu saya marah tersinggung terhina dikatakan saya tidak berintegritas.