Di era digital dunia maya menjadi bagian penting bagi warga net untuk dapat berkomunikasi saling tukar informasi dalam mengisi hidup dan kehidupanya. Sayangnya, dalam warga net ada juga kejahatan yang dihasilkan secara langsung maupun melalui pembangunan label untuk kebencian.
Pelaku-2 kejahatan dunia maya dari memberi berita hoax untuk menipu sampai dengan menabur hembusan kebencian menjadi ajang bisnis untuk pembodohan publik atau sebagai perang proksi.
Perusakan dari opini merupakan gerusan dari dalam yang tanpa sadar dapat membunuh logika dengan berbagai issue yang meracuni dan memancing emosi untuk saling melabel dan membenci hingga saling membantai.
Dalam dunia maya pelaku2-nya bisa terselubung berganti ganti identitas dan cara-2 memanipulasi nyapun bervariasi. Apa yg mereka lakukan tanpa sadar menghembuskan issue yang tatkala bertautan ddengan hal-2 primordial ( sara) akan mudah menggalang solidaritas apabila publik tingkat kecerdasannya rendah.
KACAMATA KUDA
Logika kaca mata kuda dipakainya. Benar salah baik buruk suci dosa surga neraka menjadi alat menghakimi sesamanya yang berbeda dengan prinsipnya. Pembodohan-2 ini dari perorangan sampai terstruktur ada dan hingga ratusan ribu akun siap memuntahkan hembusan2 kebencian untuk mengadu domba.
Mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi penting dan mendasar bagi tetap utuh tegaknya hidup berbangsa dan bernegara. Kebodohan simbol dari hilangnya kewarasan tidak berlakunya akal sehat tidak lagi mampu dialog bahkan buntu untuk menyelesaikan konflik dengan cara-2 yg beradab.
Kaum tipu-tipu dan penghembus kebencian ini sebenarnya kaum perusak peradaban. Membuli membuat opini penghakiman publik, mendorong terjadinya konflik akan senang bila terjadi kerusuhan, kesusahan hingga adanya kematian.
MERUSAK
Hasrat merusak keteraturan ini golongan sakit jiwa yang apabila menjangkit kaum berkuasa dengan segudang sumber daya, ia akan dapat melakukan apa saja yg penting senang yang bpenting menang. Tidak lagi peduli kemanusiaan tak peduli bangsa dan negaranya.
Jiwa-jiwa psikopat ini menggelora untuk merusak dan merusak demi memuaskan nafsu berkuasa. Kejam dan biadab, apa yang dilakukanya karena tidak hanya membunuh satu orang melainkan dapat membasmi kehidupan banyak orang.
Dampak kemajuan di era digital menjadi ajang baru bagi kaum sakit jiwa yang sudah lupa diri dan dipenuhi hasrat berkuasa tinggi tidak lagi peduli apa saja yg penting senang dan bisa mencapai tujuanya.
Mencerdaskan kehidupan bangsa salah satu amanah UUD 45 menjadi tonggak bahwa para bapa bangsa menyadari tatkala kebodohan masih merajalela maka kehancuran akan segera tiba.
DICEKOKI
Tatkala publik terus dicekoki dengan kebencian dan berbagai issue pembodohan, maka akal sehat dan jiwa kemanusiaanya akan mudah menguap. Para bapa bangsa sadar dan memahami betul bangsa ini sarat dengan potensi konflik dari lokal sampai dengan nasional bahkan mempengaruhi secara global.
Upaya-upaya mencerdaskan kehidupan bangsa ini yang semestinya terus dibangun untuk mampu mengcounter issue-2 kebencian dan pembodohan-2 dari kaum psikopat. Publik yang cerdas akan kritis tidak asal main hakim sendiri namun mampu melihat merasakan menilai dan memilih secara beradab. Crisnanda DL