HARIANTERBIT.CO– Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta sudah tidak mampu menampung 560 anggota DPR RI, sekretaris dan staf ahli. Setiap anggota memiliki dua sekretaris dan empat staf ahli.
Karena itu, DPR RI sangat membutuhkan gedung baru guna dapat menampung anggota DPR beserta sekretaris dan staf ahli mereka dalam satu ruangan.
“Gedung Nusantara I sudah tidak memadai untuk menampung anggota dewan dan sekretaris dan stafnya sebanyak itu. Kami membutuhkan gedung yang bisa menampung anggota dewan beserta sekretaris dan stafnya dalam satu gedung,” kata Ketua DPR RI, Setya Novanto, Selasa (22/8).
Menurut Setya yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar itu, gedung Nusantara I hanya mampu menampung maksimal 1.400 orang. “Saat ini diisi 560 anggota DPR dan masing-masing anggota memiliki tujuh sekretaris dan tenaga ahli serta staf. Belum lagi kalau ada tamu.”
Karena itu. kata Setya Novanto, tim meminta mempertimbangkan kembali untuk membangun gedung baru. “Tim meminta saya untuk mempertimbangkan kembali terkait pembangunan gedung baru DPR ini. Nanti Pak Fahri (wakil ketua DPR -red) sebagai ketua tim yang akan menjelaskan lebih rinci.”
Terkait rencana pembangunan apartemen seperti disampaikan Fahri Hamzah sebelumnya, politisi senior Partai Golkar ini mengatakan, rencana pembangunan apartemen yang semula akan digunakan untuk tempat tinggal bagi para anggota dewan dibatalkan karena rumah jabatan di Ulu Jami dan Kalibata masih representatif.
“Kami sudah putuskan secara bersama bahwa membangun atau menyewa apartemen tidak perlu, keputusan itu sudah final,” kata wakil takyat dari Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Dikatakan, dirinya sudah berbicara dengan Ketua Tim Pembangunan, Fahri Hamzah, dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, terkait pembatalan pembangunan apartemen.
Menurut laki-laki yang akrab dipanggil Setnov ini, dirinya sudah menjelaskan kepada keduanya bahwa rumah jabatan anggota DPR di Ulu Jami dan Kalibata, kalau dikembalikan ke Kementerian Sekretariat Negara, prosesnya sangat panjang sehingga tidak memungkinkan.
“Itu harus melalui proses nanti disampaikan dulu di Setneg, belum lagi proses-proses lain yang sangat panjang. Rumah Jabatan di Ulu Jami dan Kalibata masih layak bagi anggota DPR,” demikian Setya Novanto. (art)