Kepala BPPT Unggul Priyanto, Presiden RI Ke-3, Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie, Menristek Dikti Mohammad Nasir, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, dan CEO FIN Komodo Ir Ibnu Susilo beserta istri, saat acara pemberian Habibie Award 2017, di kediaman BJ Habibie, Jl Patra Kuningan, Jakarta, Selasa (15/8).

FIN KOMODO RAIH HABIBIE TECHNOLOGY AWARD 2017 DARI BPPT

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya merasa perlu untuk memberikan penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada seluruh Pelaku Teknologi yang telah berprestasi melalui upaya Inovasi dalam Karya Nyata Teknologi BPPT. Dalam perannya sebagai intitusi pembina jabatan fungsional perekayasa teknologi, yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan pengembangan teknologi nasional perlu memastikan adanya penghargaan kepada para pelaku teknologi.

Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan, Penghargaan Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie atau Bacharuddin Jusuf Habibie Technology (BJHT) Award 2017 merupakan salah satu upaya BPPT untuk memberikan dorongan timbul hasrat inovasi dan penciptaan teknologi kepada para pelaku teknologi berprestasi.

“BJ Habibie Techmology Award merupakan pemberian penghargaan tertinggi kepada insan pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara Indonesia dalam berinovasi dan berkreasi menghasilkan karya nyata di bidang teknologi,” kata Unggul saat acara pemberian penghargaan di kediaman BJ Habibie, Jl Patra Kuningan, Jakarta, Selasa (15/8).

“Setelah melalui seleksi yang ketat dipilih melalui penilaian yang didasarkan pada asas-asas inovasi yang terdiri dari asas penemuan, kreatif, efisien, efektif, nilai tambah dan asas manfaat serta 10 poin kriteria penilaian, maka Anugerah BJHTA ini diberikan kepada Ir Ibnu Susilo dengan karya teknologi dan inovasinya yaitu FIN Komodo,” sambungnya.

Sementara itu, CEO FIN Komodo Ir Ibnu Susilo mengatakan, saat di Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN), selain terlibat proyek pesawat terbang N250, juga terlibat beberapa proyek lainnya baik sipil maupun militer termasuk proyek mobil nasional yang diprakarsai Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang diberi nama Maleo.

Pada 2004, Ibnu Susilo mendirikan perusahaan dengan nama PT FIN Komodo Teknologi, setelah mengundurkan diri dari PT Dirgantara Indonesia.

Kepala BPPT Unggul Priyanto, Presiden RI Ke-3, Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie, Menristek Dikti Mohammad Nasir, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, dan CEO FIN Komodo Ir Ibnu Susilo beserta istri, saat acara pemberian Habibie Award 2017, di kediaman BJ Habibie, Jl Patra Kuningan, Jakarta, Selasa (15/8).

Ia selain mengerjakan paket pekerjaan Design dan Anlysis Composite Komponen dari pesawat terbang Airbus A380 dan A400M dengan Malaysia, juga melakukan proses perancangan kendaraan un-conventional. FIN Komodo adalah offroad utility vehice yang digunakan sebagai alat transportasi pada daerah non-infrastuktur.

“FIN Komodo salah satu kendaraan sangat lincah, nyaman, aman, ekonomis, efisien dan mudah perawatannya, memiliki design single platform, serta dapat dimodifikasi untuk berbagai misi operasi, khususnya pada daerah tertinggal, pedesaan, perkebunan, kehutanaan, pertambangan, TNI/Polri, misi kesehatan, tujuan rekreasi, dan fungsi lainnya,” ungkap Ibnu.

Untuk medan hutan, terangnya, biasanya jarak tempuh sepanjang 100 km dapat dilalui dalam 6-7 jam dengan konsumsi bahan bakar kurang lebih hanya lima liter, sedangkan kapasitas tangki 20 liter, sehingga dapat berada di dalam hutan selama 7×4 jam atau empat hari untuk operasi perjalanan siang hari.

Untuk kondisi jalan dengan kemiringan 45 derajat dan berlumpur dapat dilalui dengan mudah dan aman, serta tanjakan turunan yang ekstrem tidak ada masalah. Untuk kondisi semak-semak (yang belum ada jalan), maka FIN Komodo dapat berfungsi sebagai kendaraan perintis. (*/dade/rel)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *