HARIANTERBIT.CO -Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF Aero Asia), Iwan Joeniarto mengatakan, permasalahan yang dihadapi perusahaannya saat ini adalah kebutuhan tenaga kerja yang cukup banyak dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Sedangkan di sisi lainnya belum ada lembaga pendidikan yang mampu memenuhi permintaan tenaga kerja bidang aviasi tersebut.
PT GMF Aero Asia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemeliharaan pesawat terbang. Akibat kurangnya tenaga kerja berkemampuan di bidang Aviasi tersebut, 51 persen pemeliharaan pesawat terbang masih dilakukan di luar negeri.
Pernyataan itu dilontarkan Iwan ketika bertatap muka dengan Menteri Ketenagaketjaan M Hanif Dhakiri, di kantor Kemnaker, Senin (7/8).
Menanggapi hal itu Menaker Hanif mengatakan pihaknya menyambut positif tawaran dari pihak GMF Aero Asia untuk menyediakan tenaga kerja aviasi, yang dalam hal ini adalah tenaga kerja pemeliharaan pesawat terbang.
“Saya sangat tertarik dengan penawaran ini. Apalagi kita memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) yang berfungsi untuk mencetak tenaga kerja,” kata Hanif.
Dia menambahkan, meskipun BLK belum memiliki kejuruan aviasi, tetapi pihaknya akan segera melakukan kajian terkait workshop yang diperlukan untuk kejuruan aviasi dan juga kurikulumnya.
“BLK sudah memiliki beberapa fasilitas yang dibutuhkan dan saya harap salah satu kejuruan yang ada di BLK adalah tentang aviasi, mengingat permintaan yang tinggi untuk bidang tersebut,” ujar Hanif.
Untuk menyiapkan tenaga-tenaga kerja bidang aviasi, Hanif membutuhkan instruktur, kurilkulum dan penyiapan sarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan pelatihan aviasi
“Ke depannya dimungkinkan dijalinnya kerjasama dengan maskapai-maskapai penerbangan dan sekolah penerbangan agar tak hanya menyiapkan calon pilot dan penerbang, tapi juga mekanik-mekanik handal di bidang aviasi untuk maintenance pesawatnya,” katanya. (hasyim)